Perspectives News

Jaga Keseimbangan Alam, KTH Giri Amerta di Hutan Bali Barat Fokuskan Koridor Satwa Liar

 

Tampak tanaman kakao yang busuk akibat serangan satwa liar yang kemudian memakan hasil tanaman sehingga menurunkan produktivitas hasil panen petani hutan di Hutan Bali Barat. (Foto: Ayu)

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Tidak hanya memetik hasilnya, Kelompok Tani Hutan (KTH) Giri Amerta di Dusun Yeh Buah, Desa Yeh Embang Kauh, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana juga kukuh menjaga kelestarian hutan Bali Barat.

Ketua KTH Giri Amerta, I Wayan Kastawa mengungkapkan, pelestarian hutan ini dilakukan oleh 221 orang pada luasan lahan 304 hektare.

“Para petani hutan ini menanam tanaman Tuwuh. Sekali tanam namun bisa dipetik hasilnya sepanjang tahun, diantaranya durian, manggis, alpukat, kopi, kakao. Kesemua buah tersebut disenangi oleh satwa liar,” ungkapnya di Jembrana, Sabtu (24/8/2024).

Sistem pertanian di hutan tersebut tidak serta merta berjalan mulus, karena adanya serangan satwa liar yang kemudian memakan hasil tanaman tersebut sehingga menurunkan produktifitas hasil panen petani hutan.

Oleh karena itu, saat ini mereka fokus untuk membuat Koridor Satwa Liar dengan menanam 2000 pohon produktif-endemik bersama Amartha.

Sementara itu, Founder & CEO Amartha, Andi Taufan menjelaskan, di lokasi tersebut sering didapati satwa liar memasuki lahan petani hutan untuk mendapatkan suplai makanan sehingga dengan Koridor Satwa Liar Amartha yakni penanaman pohon produktif-endemik di dalam kawasan Hutan Bali Barat tersebut diharapkan dapat melindungi habitat satwa liar yang akan menjamin ketersediaan suplai makan satwa liar tanpa menganggu tanaman petani hutan.

“Program ini diharapkan agar terjadi pemberdayaan ekonomi masyarakat akar rumput yang kemudian selaras dengan upaya pelestarian hutan,” tandasnya.  (ayu)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama