Julandi George Fransiskus (2 dari kiri), Beka Faryan Riangka, Yose Navirianto dan I Ketut Pramadasa saat Media Update : Jelajah Tri Bali, di Denpasar, Jumat (16/8/2024), di Denpasar. (Foto: Perspectivesnews)
BALI, PERSPECTIVESNEWS- Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) melalui brand Tri, berkomitmen untuk terus memperluas jangkauan dan memperkuat kualitas jaringannya hingga ke pelosok perdesaan di Tanah Air guna mendukung aktivitas digital masyarakat.
Hingga Juni 2024, Tri telah membangun sebanyak 1.275 BTS di Bali, yang dapat mencakup 57 kecamatan dan 1.461 BTS sites di Nusa Tenggara serta menjangkau 422 kecamatan di wilayah tersebut.
“Dengan penambahan infrastruktur jaringan tersebut, kini jaringan Tri mampu menjangkau 97% dari total populasi masyarakat di Bali, dan 82% dari total populasi masyarakat di Nusa Tenggara, papar Julandi George Fransiskus (SVP Head of Region Bali Nusra IOH) pada Media Update: Jelajah Tri Bali, di Denpasar, Jumat (16/8/2024).
Julandi didampingi Beka Faryan Riangka - SVP Head of Marketing Circle Java Indosat Ooredoo Hutchison dan Yose Navirianto - SVP Head of Technology Java Indosat Ooredoo Hutchison menambahkan, sebagai wilayah kepulauan, Bali dan Nusa Tenggara sangat dikenal dengan destinasi pariwisata yang beragam dan sarat dengan kekayaan budayanya.
“Daya tarik pariwisata tersebut menjadikan Bali dan Nusa Tenggara menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Dengan jumlah wisatawan yang tinggi, masyarakat setempat memiliki peluang untuk mengembangkan usaha dan menjadikan pariwisata sebagai potensi sumber mata pencaharian,” sebutnya.
Melihat hal ini, Tri berupaya membuka peluang dan manfaat yang nyata bagi masyarakat setempat dengan menghadirkan jaringan hemat dan cepat yang mampu menghubungkan para wisatawan serta masyarakat lokal ke dunia digital dengan lancar.
Sementara itu, Ritesh Kumar Singh, Director & Chief Commercial Officer Indosat Ooredoo Hutchison menyatakan, “Indosat memiliki misi untuk menghubungkan dan memberdayakan seluruh masyarakat Indonesia, terutama melalui akselerasi dan pemerataan digitalisasi. Dalam rangka mendukung komitmen tersebut, kami terus memperluas dan memperkuat jaringan ke pelosok perdesaan termasuk di wilayah Bali dan Nusa Tenggara, di mana sektor pariwisata terus bergerak tiada henti. Kami percaya dunia digital dapat membuka peluang tanpa batas dan menopang pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat,” ungkap Ritesh di Jakarta.
Selain terus melakukan perluasan dan penguatan jaringan, Tri juga memastikan masyarakat Bali dan Nusa Tenggara dapat semakin mudah menikmati produk dan layanan Tri dengan menghadirkan lebih banyak titik distribusi 3Kiosk.
Hingga saat ini terdapat 20 3Kiosk di Bali, 43 3Kiosk di Nusa Tenggara Barat, dan 47 di Nusa Tenggara Timur, hingga terdapat total 110 3Kiosk di wilayah Bali dan Nusa Tenggara. Melalui 3Kiosk, Tri ingin mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di Bali dan Nusa Tenggara dengan bermitra bersama para wirausaha setempat. Selain itu, melalui kemudahan akses terhadap produk dan layanan Tri, masyarakat lokal diharapkan dapat terus terhubung di dunia digital dengan lancar untuk membantu mengembangkan berbagai potensi yang mereka miliki.
Jelajahi dunia digital yang tidak terbatas didukung dengan jaringan hemat dan cepat dari Tri hingga ke pelosok Nusantara.
I Ketut Pramadasa, pemilik 3Kiosk di wilayah pariwisata Ubud menambahkan, semenjak dirinya bergabung menjadi mitra penjualan Tri IOH, dirinya tak hanya mendapatkan keuntungan bersih sekitar Rp 15 juta per bulan, tetapi juga mampu memberdayakan warga sekitarnya.
“Saya punya 3 kios dengan puluhan pekerja yang melayani pelanggan kami khususnya para wisatawan asing di Ubud. Sangat menguntungkan,” sebutnya. (lan)