Wawali Arya Wibawa saat menghadiri sekaligus membuka acara Khitanan Massal serangkaian kegiatan HUT Desa Dauh Puri Klod, Rabu (26/6/2024). (Foto: Humas Dps)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Pemerintah Desa Dauh Puri Klod mengadakan khitanan massal dalam menjalin silaturahim kepada masyarakat setempat. Acara tersebut serangkaian kegiatan HUT desa yang dibuka Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Rabu (26/6/2024).
Disela kegiatan, Wawali Arya Wibawa menyampaikan pentingnya menjaga tradisi keagamaan dan budaya seperti khitanan sebagai bagian dari identitas masyarakat.
Arya Wibawa juga menekankan bahwa khitanan bukan hanya sebagai ritual fisik, tetapi juga memiliki makna spiritual yang mendalam dalam pembentukan karakter anak-anak.
"Kita doakan mudah mudahan anak yang baru dikhitankan ini benar - benar menjadi anak yang soleh, taat pada tuhan, berbakti kepada kedua orang tua serta berguna bagi nusa dan bangsa," ujar Arya Wibawa.
Lebih lanjut Wawali Arya Wibawa juga mengajak semua pihak untuk terus bersama-sama menjaga nilai-nilai luhur budaya Bali, serta merawat solidaritas sosial antarwarga.
Acara khitanan massal ini menjadi bukti nyata betapa pentingnya upaya bersama dalam menjaga dan meneruskan tradisi keagamaan yang menjadi warisan leluhur.
"Melalui acara khitanan massal ini semoga kita dapat terus menjalin tali silaturahim, serta sebagai wujud kepedulian kepada masyarakat terutama masyarakat desa yang kurang mampu dan masyarakat setempat," kata Arya Wibawa.
Sementara Perberkel Desa Dauh Puri Klod, Nengah Suartha mengatakan, khitanan massal diikuti oleh 32 orang peserta dari Desa Dauh Puri Klod.
Khitanan massal ini merupakan manifestasi dari kegiatan ibadah, dan dari segi medis juga bermanfaat sebagai proses pembersihan pada alat kelamin sehingga dapat mencegah dari resiko terjangkitnya penyakit.
"Khitan dapat dikatakan sebagai salah satu ajaran yang telah diterapkan serta memiliki fungsi dan manfaat yang sangat penting bagi umat Islam, dan untuk kesehatan pada umumnya," kata Nengah Suartha.
Lebih lanjut dikatakan, khitan juga dianggap sebagai salah satu media penyucian diri dan bukti ketundukan seseorang kepada ajaran agamanya. Melalui khitan bagi anak laki – laki, berfungsi untuk mempermudah dan mempercepat proses pembersihan fisik sebagai salah satu syarat sahnya ibadah dalam Islam.
"Kehadiran Bapak Wawali Denpasar dalam acara khitanan massal di Desa Dauh Puri Klod tidak hanya menjadi dukungan moral, tetapi juga menguatkan komitmen untuk menjaga dan melestarikan nilai-nilai budaya dan keagamaan di Kota Denpasar," ujarnya. (wah/hum)