Ny. Ida Mahendra Jaya pada pembukaan Pokjanal Posyandu di Quest Hotel San Denpasar, Senin (3/6/2024). (Foto: Humas Prov. Bali)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Pj. Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali, Ny. drg. Ida Mahendra Jaya menyambut baik pelaksanaan penguatan Kelompok Kerja Operasional (Pokjanal) Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), dalam Integrasi Layanan Primer (ILP) tingkat provinsi.
Pokjanal Posyandu dinilainya merupakan kelompok kerja yang tugas dan fungsinya mempunyai keterkaitan dalam pembinaan penyelenggaraan/pengelolaan Posyandu yang berkedudukan di Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan Kecamatan.
Hal ini dipaparkannya dalam pembukaan Pokjanal Posyandu di Quest Hotel San Denpasar, Senin (3/6/2024).
Ditambahkan, Pokjanal Posyandu merupakan integrasi dari berbagai instansi, yang diharapkan dapat membangun kesepahaman bahwa Posyandu merupakan tanggung jawab bersama, dalam rangka memberikan layanan sosial dasar seperti kesehatan, pendidikan dan peningkatan ekonomi keluarga.
Selaku Penjabat Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Bali sekaligus sebagai mitra kerja pemerintah, Ny. Ida Mahendra mengatakan, kegiatan ini sangat penting dan sangat relevan, karena keberadaan Pokjanal Posyandu merupakan wadah yang diperlukan dalam rangka pembinaan Posyandu di masing-masing level pemerintahan, yang tentunya saat ini sedang fokus dalam penanganan masalah kesehatan, terutama stunting, menuju generasi emas di tahun 2045.
Saat ini, Posyandu juga telah terbukti membantu pemerintah dalam mewujudkan tingkat derajat kesehatan masyarakat. Hal ini tampak dari implementasi Posyandu yang perlu dilakukan secara terintegrasi, berkesinambungan dengan harapan dapat memenuhi standar sesuai dengan pedoman yang berlaku.
Dalam rangka menentukan dan melahirkan kualitas penerus bangsa yang sehat dan mumpuni, pengelolaan posyandu harus dilakukan dengan pola yang baik dan terstruktur.
Selain dimana juga harus dilakukan pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan yang dilakukan secara optimal, seperti yang sedang dikembangkan saat ini adalah memiliki keterkaitan dengan Posyandu Siklus Hidup, Integrasi Layanan Primer (ILP), Kapasitas Pokjanal Posyandu baik mulai dari bayi dalam kandungan, hidup, lanjut usia sampai meninggal.
Pokjanal Posyandu sebagai wadah pembinaan, mempunyai tugas melakukan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, advokasi, pemantauan dan evaluasi pengelolaan program/kegiatan Posyandu secara rutin dan terjadwal.
"Program PKK lainnya dalam rangka mendukung upaya pencegahan dan penanganan stunting adalah kegiatan berkunjung dan berbagi ke-9 kabupaten/kota yang berintegritas bersama Perangkat Daerah terkait yang bertujuan memberikan stimulan dan mengakselerasi upaya pencegahan stunting, yang bertujuan untuk memantau secara langsung pelaksanaan Posyandu,” tegas Ny. Ida Mahendra.
Dikatakan, di 2024, kegiatan berkunjung dan berbagi sudah terlaksana di 3 kabupaten yaitu Tabanan, Buleleng dan Gianyar. Khusus untuk di Kabupaten Gianyar, Tim Penggerak PKK Provinsi Bali mengembangkan kegiatan model desa binaan Telajakan Bersemi Aku Hatinya PKK dan Desa Peduli Gigi (Deligi) yang dibentuk dalam rangka mendukung Bali Bebas Karies di 2030 nanti.
Berdasarkan data Riskesdas 2018, prevalensi karies terbesar terdapat pada kelompok usia 5 tahun (93,4%), 12 tahun (68,8%), 15 tahun (68.1%), 35-44 tahun (92,1%) dan usia 65-74 tahun (95,2%).
"Kader Posyandu saya harapkan mampu melakukan pemeriksaan sederhana karies dan memberikan edukasi tentang kesehatan gigi kepada pengunjung Posyandu karena kesehatan gigi sangat penting untuk seluruh usia terutama pada anak-anak. Beberapa penelitian menunjukkan anak yang mengalami karies gigi akan berdampak pada gangguan pengunyahan sehingga asupan makanan terganggu yang kemudian akan berisiko pada anak mengalami masalah gizi dan juga stunting,” imbuhnya.
Hal senada juga disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali, dr. I Nyoman Gede Anom bahwa upaya untuk menjadikan keluarga yang sehat, cerdas, berdaya, beriman dan bertakwa menuju Indonesia Maju di Tahun 2024 melalui Posyandu.
Dengan adanya pembinaan Pokjanal Posyandu akan ada koordinasi yang baik dan sinergitas. Setiap program yang disusun diharapkan dapat terinventarisir datanya, jumlah dan kegiatan Posyandu mulai tingkat desa/kelurahan/kecamatan, kabupaten dan kota.
Data inventarisasi Posyandu inilah yang nantinya akan disamakan untuk menentukan arah dalam kebijakan upaya-upaya pengembangan Pokjanal. (yus/hum)