Perspectives News

Bupati Tamba Mendem Pedagingan Karya Melaspas dan Ngenteg Linggih Pura Majapahit

Bupati Tamba menyaksikan pelaksanaan mendem pedagingan pada karya Melaspas dan Ngenteg Linggih Pura Majapahit, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, Kamis (20/6/2024). (Foto: Humas Jbr)
 

JEMBRANA, PERSPECTIVESNEWS- Bupati Jembrana, I Nengah Tamba melaksanakan mendem pedagingan pada karya Melaspas dan Ngenteg Linggih Pura Majapahit, Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, Kamis (20/6/2024).

Turut ngupasaksi pada prosesi mendem pedagingan tersebut yakni Raja Klungkung, Ida Dalem Semara Putra, Panglingsir Puri Satria/Puri Agung Denpasar, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi (Cok Rat), Panglingsir Puri Agung Tabanan, Ida Tjokorda Anglurah Tabanan, tokoh Bali I Gusti Arya Wedakarna, serta seluruh krama masyarakat.

"Astungkara, prosesi mendem pedagingan memargi antar (berjalan lancar). Matur suksma (terima kasih) kepada Ida Dalem Semara Putra (Raja Klungkung), Cok Rat (Panglingsir Puri Satria), Turah Tabanan (Penglingsir Puri Tabanan) serta tokoh Bali, Arya Wedakarna (AWK)," ungkap Bupati Tamba saat mendampingi Kajati (Kepala Kejaksaan Tinggi) Bali, Ketut Sumedana usai melaksanakan persembahyangan di Pura Dang Kahyangan Majapahit. 

Pihaknya juga menghaturkan terima kasih kepada Kajati Bali beserta jajaran atas kehadirannya untuk turut serta menghaturkan bhakti serangkaian dari karya ini. 

"Ngiring masyarakat Jembrana luangkan waktu untuk tangkil ngaturang bhakti ke Pura Dang Kahyangan Majapahit. Semoga Ida Bhatara Sesuhunan yang berstana di Pura Majapahit ini senantiasa memberikan anugerah keselamatan, kesehatan dan kesejahteraan bagi semuanya," ucapnya seraya menyerahkan punia yang berasal dari urunan ASN Pemkab Jembrana.

Sementara itu, prawartaka karya, I Komang Wiasa menuturkan, rangkaian karya Melaspas dan Ngenteg Linggih Pura Dang Kahyangan Majapahit sudah dimulai sejak bulan Mei hingga nanti akhir Juni mendatang.

Untuk Jumat (21/6/2024), lanjut Wiasa akan dilaksanakan upacara melasti ke segara Desa Pengambengan, kemudian dilakukan juga mapekelem serta tari rejang massal. 

Puncak karya pemelaspasan dan ngenteg linggih sendiri akan dilaksanakan pada rahina Saniscara, Sabtu (22/6/2024) dan dipuput oleh 7 (tujuh) sulinggih. 

Selama karya ini berlangsung, krama masyarakat yang melaksanakan ayah-ayahan berasal dari 5 (lima) desa adat pengempon pura yakni Desa Pakraman Baluk, Baler Bale Agung, Banyubiru, Kaliakah Kauh dan Kaliakah Kangin.

"Kami berharap keseluruhan upacara dapat berjalan lancar dan sukses sesuai dengan rencana," pungkasnya. (ari/hum)

 

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama