Tunggal putra Indonesia yang juga juara All England 2024 Jonatan Christie saat menumbangkan andalan Malaysia Lee Sii Jia 21-11, 21-6 di perempat final Badminton Asia Championship 2024, Jumat (12/4/2024). (Foto: PP PBSI)
JAKARTA, PERSPECTIVESNEWS – Dari empat nomor yang diwakili pemain Indonesia di perempat final, hanya Jonatan Christie yang menang dan lolos ke semifinal Badminton Asia Championship (BAC) 2024.
Bertanding di Ningbo Olympic Sports Centre Gymnasium, Ningbo, China, Jumat (12/4/2024), Jojo—sapaan akrab Jonatan Christie menang dua gim langsung dari pebulutangkis Malaysia Lee Zii Jia dengan skor 21-11, 21-6.
Sedangkan tiga perempat finalis lainnya, yakni Gregoria Mariska Tunjung di tunggal putri, Anthony Sinisuka Ginting di tunggal putra dan Fajar Alfian/Mohammad Rian Ardianto di ganda putra, semuanya takluk dari lawan-lawan mereka, yang semuanya wakil tuan rumah China.
Gregoria Mariska Tunjung menyerah dua gim dari Chen Yu Fei dengan 16-21, 19-21. Ginting juga kalah dari Li Shi Feng 9-21, 10-21. Sedangkan Fajar/Rian menyerah 19-21, 21-12, 17-21 kepada Liang Wei Keng/Wang Chang.
Dari gambaran partai perempat final tersebut, terlebih Indonesia bakal berlaga di perebutan Piala Thomas dan Uber yang akan digelar di Gimnasium Pusat Olahraga Hi-Tech Zone Chengdu, China, 27 April-5 Mei 2024, betapa digdayanya kekuatan bulutangkis putra dan putri Negeri Tirai Bambu itu.
Di ajang BAC 2024, Indonesia tinggal menaruh asa kepada Jonatan Christie, yang di semifinal hari Sabtu (13/4/2024) bakal menghadapi unggulan tuan rumah Shi Yu Qi.
"Lawan Shi Yu Qi di semifinal besok pasti tidak akan gampang. Bermain di kandangnya yang didukung penonton yang banyak, pasti membuat pertandingan akan berjalan tidak mudah," kata Jonatan seperti dikutip dari keterangan singkat PP PBSI, Jumat (12/4/2024).
Jonatan berharap dirinya bisa menyuguhkan permainan terbaiknya menghadapi Shi Yu Qi sekaligus mempertunjukkan yang terbaik kepada penonton tuan rumah.
Mengenai kemenangannya dari Lee Zii Jia, Jonatan mengakui sebenarnya melawan wakil Malaysia itu tidaklah mudah. Ia mesti fokus dan meredam permainan cepat Lee tersebut.
"Puji Tuhan, saya bisa meraih kemenangan atas Lee Zii Jia. Ini bukan pertandingan yang mudah. Seperti yang saya sampaikan kemarin, saya kalah dalam lima pertemuan terakhir dengan skor yang jauh. Namun saya juga telah belajar dari kekalahan itu," kata Jonatan.
Unggulan ketiga dalam turnamen itu mengungkapkan strategi yang diterapkankan berjalan baik dan tepat sehingga membuatnya tampil lebih tenang, fokus dan sabar meladeni lawannya yang unggulan kedelapan tersebut.
"Saya pun bisa bermain lebih tenang, sementara Lee Zii Jia sendiri terlihat beberapa kali kurang tenang dan akhirnya membuat kesalahan sendiri. Saya tidak mau buru-buru untuk segera mematikan," ujar dia. (djo)