Tim DLHK melaksanakan pembersihan sampah usai pawai ogoh-ogoh di malam Pangerupukan Nyepi di seluruh wilayah Kota Denpasar, Senin (11/3/2024) dini hari. (Foto: Humas Dps).
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Tim DLHK Kota Denpasar langsung sigap melaksanakan pembersihan sampah pascapelaksanaan pawai/pengarakan ogoh-ogoh serangkaian malam Pangerupukan Nyepi Caka 1946 di seluruh wilayah Kota Denpasar, Senin (11/3/2024) dini hari.
Hal ini dilaksanakan guna memastikan seluruh wilayah Kota Denpasar bersih dari sampah pada saat pelaksanaan Catur Bratha Penyepian.
Kadis DLHK Kota Denpasar Ida Bagus Putra Wirabawa saat dikonfirmasi Selasa (12/3/2024) menjelaskan, rangkaian Hari Suci Nyepi Caka 1946 yang didahului dengan upacara Melasti dan Pangerupukan memberikan dampak terhadap meningkatnya volume sampah rumah tangga di Kota Denpasar. Namun, peningkatan signifikan terjadi saat proses pengarakan ogoh-ogoh malam pengerupukan.
Berdasarkan data DLHK Kota Denpasar, peningkatan volume sampah pasca rangkaian Hari Suci Nyepi tercatat meningkat 70-80 ton menjadi 940 ton dibandingkan hari biasa yang berkisar di angka 850 ton. Peningkatan volume sampah ini didominasi oleh sisa ogoh-ogoh, sisa upacara dan sisa makanan lantaran antusiasme masyarakat yang tinggi untuk menyaksikan ogoh-ogoh.
“Pascarangkaian Hari Suci Nyepi Caka 1946, volume sampah di Kota Denpasar bertambah 70-80 ton dari hari biasa, dan secara keseluruhan sudah dapat dibersihkan secara bertahap,” ujar Gustra sapaan akrabnya.
Dikatakan, secara umum DLHK Kota Denpasar setiap menyambut hari besar keagamaan senantiasa selalu bersiaga. Hal ini lantaran lonjakan volume sampah cenderung meningkat saat hari besar keagamaan.
Khusus untuk malam Pangerupukan, DLHK Kota Denpasar mengerahkan 1.000 personel baik itu tenaga kebersihan, tenaga angkutan hingga driver. Selain itu, 25 armada truk dan pick up juga diterjunkan, serta armada motor cikar (moci) 10 unit disebar untuk memantau titik-titik pelosok.
“Kami tetap bersiaga kapan pun untuk memastikan kebersihan Kota Denpasar, dan astungkara sudah bisa ditangani meski secara bertahap. Kami tetap bersinergi dengan semua elemen hingga desa/lurah guna menangani sampah hari besar keagamaan yakni rangkaian Hari Suci Nyepi ini,” jelas Gustra.
Dalam kesempatan tersebut, pihaknya juga turut mengimbau kepada masyarakat untuk turut andil meminimalisir jumlah sampah saat hari raya. Hal ini dapat dilakukan dengan pemilahan sampah organik dan anorganik sebelum dibuang. Hal ini guna memberikan kemudahan dalam penanganan lanjutan.
“Kami turut mengajak masyarakat untuk andil dalam menjaga kebersihan dengan memilah sampah dan membuang sampah sesuai dengan jam yang ditentukan oleh swakelola sampah, sehingga sampah tidak menumpuk di pinggir jalan, dan kerja sama ini sangat penting menuju Kota Denpasar yang bersih dan asri,” terangnya.
Gustra juga mengimbau masyarakat ke depannya untuk menjaga kebersihan Kota Denpasar. Terlebih lagi telah ada Perwali tentang tata cara pengelolaan sampah yaitu Peraturan Walikota No. 11 tahun 2016 tentang Tata Cara Pengelolaan dan Pembuangan Sampah di Kota Denpasar yang Berbasis Lingkungan.
Dikatakan, dalam Perwali itu masyarakat Kota Denpasar dilarang menaruh sampah di depan rumah, telajakan, pinggir jalan dan di atas trotoar. (hum)