Perspectives News

Sekda Dewa Indra Berharap Pemanfaatan Teknologi Dikaitkan Tiga Isu Besar Pariwisata Berkelanjutan

 

Sekda Made Indra saat memberikan sambutan pada pembukaan Asia Pacific Tourism, Hospitality Summit & Digital Brand Award 2024 di BNDCC Nusa Dua, Badung, Kamis (11/1/2024). (Foto: Humas Prov. Bali)

BADUNG, PERSPECTIVESNEWS- Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra berharap  pesatnya perkembangan teknologi mesti dimanfaatkan dengan mengaitkan tiga isu besar pada konsep pengembangan pariwisata keberlanjutan.

Sekda Made Indra menyampaikan hal tersebut saat memberikan sambutan pada pembukaan Asia Pacific Tourism, Hospitality Summit & Digital Brand Award 2024 di BNDCC Nusa Dua, Badung, Kamis (11/1/2024).

Penyampaian Sekda Dewa Indra itu berkaitan dengan tiga isu besar yang dibahas dalam pertemuan tersebut yaitu teknologi bidang pariwisata, investasi pariwisata dan pariwisata berkelanjutan.

Lebih jauh ia menjelaskan, pesatnya perkembangan industri pariwisata yang ditandai dengan peningkatan jumlah kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara menjadi tantangan tersendiri bagi Bali dalam upaya melindungi budaya dan melestarikan lingkungan.

“Dalam menghadapi tantangan itu, masyarakat Bali memegang teguh sebuah filosofi yang disebut Tri Hita Karana (THK). Kearifan lokal yang masih dipegang teguh masyarakat Bali ini sangat membantu dalam upaya melindungi kelestarian budaya dan lingkungan,” ujarnya.

Ditambahkan, THK adalah tiga unsur yang mampu menciptakan kebahagiaan, keselarasan dan keseimbangan dalam hidup. Ketiga unsur itu meliputi keharmonisan hubungan antara manusia dengan Tuhan (Parahyangan), manusia dengan sesamanya (Pawongan) dan manusia dengan lingkungan (Palemahan).

“Ini adalah filosofi yang menjadi pedoman hidup masyarakat Bali. Itu sebabnya, siapa pun yang ke Bali akan merasakan getaran menenangkan dan membahagiakan,” cetusnya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI Sandiaga Salahuddin Uno dalam paparannya menyinggung indikator masa depan pariwisata yang terkait erat dengan gaya hidup berkelanjutan.

Indikator itu antara lain, konsumsi yang bertanggung jawab, perencanaan yang berkelanjutan, mobilitas yang berkelanjutan, daur ulang dan mengurangi penggunaan plastik, ketahanan pangan dan generasi ramah lingkungan.

Untuk itu, Kemenparekraf RI telah meluncurkan banyak program inisiatif seperti pedoman pengelolaan sampah plastik di objek wisata bahari, pemberian sertifikat bagi destinasi wisata dan desa wisata, implementasi penggunaan sumber energi terbarukan, pemberian penghargaan bagi desa wisata dan program lainnya untuk mewujudkan konsep pariwisata berkelanjutan.

Asia Pacific Tourism, Hospitality Summit & Digital Brand Award 2024 yang dibuka oleh Menparekraf Sandiaga Uno adalah kegiatan perdana yang terselenggara atas kerjasama Kemenparekraf RI dengan Enhaiier Corporation.

President Director Enhaiier Irmansjah Madewa menjelaskan, kegiatan ini membahas tiga isu besar yakni teknologi bidang pariwisata, investasi pariwisata dan tourism sustainability.

“Teknologi dan investasi harus bisa bersinergi dengan alam sehingga tetap menjaga kelestarian alam sebagai salah satu aset terpenting dalam sektor pariwisata,” katanya.

Ditambahkan, event dua hari ini diisi dengan beberapa kegiatan seperti open booth, table top, live streaming, flash sale, tourism product dan malam penganugerahan penghargaan.  (hum)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama