Wawali Arya Wibawa saat mengikuti aksi penanaman mangrove dari Kemenko Marves RI, di kawasan Estuary Dam, Denpasar, Minggu (17/12/2023). (Foto: Humas Denpasar)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa melaksanakan penanaman pohon mangrove dan aksi bersih-bersih di kawasan mangrove yang digelar Kementrian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI di Kawasan Estuary Dam, Segara Guna Batu Lumbang Denpasar, Minggu (17/12/2023).
Kegiatan tersebut dilaksanakan serangkaian kegiatan Bali
Harmony in Action guna menjaga kelestarian lingkungan lewat aksi bersih-bersih
dan penanaman pohon mangrove.
Deputi Bidang Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kemenko
Marves, Nani Hendiarti mengatakan, penanaman bibit bakau atau mangrove ini
merupakan bentuk keberlanjutan di dalam menjaga lingkungan khususnya hutan
mangrove. Sehingga secara berkelanjutan dapat meningkatkan eco pariwisata di
Bali, khususnya Kota Denpasar.
"Kegiatan kolaborasi ini merupakan perwujudan
kepedulian berbagai pihak terhadap ekosistem mangrove. Pemerintah melalui
Kemenko Marves menetapkan target merehabilitasi 600.000 hektar mangrove pada
tahun 2024 yang tentunya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak agar target
tersebut tercapai,” jelasnya.
Dia menambahkan, dengan terselenggaranya acara ini Kemenko
Marves berharap dapat berkontribusi secara langsung terhadap kelangsungan dan
kelestarian ekosistem, terutama mengenai permasalahan yang terjadi di area
pesisir. Sehingga nantinya, selain menjadi destinasi wisata, juga mampu
mencegah abrasi di pesisir pantai.
Sementara Wakil Walikota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa
mengapresiasi gerakan penanaman pohon mangrove dan aksi bersih lingkungan
tersebut. Hal ini merupakan langkah berkelanjutan dalam menjaga manggrove.
Pihaknya juga mengingatkan kepada komunitas dan masyarakat untuk menjaga serta
merawat pohon mangove tersebut.
Disamping itu pihaknya berkomitmen terus menjaga hutan
mangrove. Adapun hal yang telah dilakukan seperti bekerjasama dengan nelayan
yang ada dipesisir dengan memberikan subsidi kepada nelayan untuk membersihkan
mangrove. Sehingga ke depan eco tourism dapat terus tumbuh dan memberikan
kemanfaatan.
"Ini merupakan bentuk kolaborasi kita di dalam menjaga
ekosistem khususnya pohon mangrove. Hutan Mangrove memiliki potensi ekowisata
begitu besar yang diharapkan dapat mendorong pemulihan pariwisata Bali,"
ujarnya.
"Kami sangat mendukung inisiatif yang dilakukan swasta,
komunitas yang bekerjasama dengan Kemenko Marves serta mengajak seluruh
masyarakat untuk bersama-sama memelihara ekosistem pariwisata kita,"
imbuhnya. (eka/humas)