Bupati Tamba bersama jajaran OPD merealisasikan program BAAS guna menurunkan angka stunting di Kabupaten Jembrana berupa bahan makanan sehat, Jumat (1/12/2023). (Foto: Humas Jembrana)
JEMBRANA,
PERSPECTIVESNEWS- Bupati Jembrana I Nengah Tamba langsung bergerak bersama
jajaran OPD untuk merealisasikan program BAAS (Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting),
guna menurunkan angka stunting di Kabupaten Jembrana.
Melalui program BAAS, bupati bersama jajaran hadir di sejumlah
lokasi membawakan bahan makanan sehat kepada sejumlah anak dengan status
stunting untuk mencukupi kebutuhan gizi mereka pada Jumat (1/12/2023).
Program BAAS menyasar anak-anak stunting yang berasal dari
keluarga kurang mampu. Bantuan yang disalurkan berasal dari iuran pribadi
secara sukarela pimpinan OPD dan swasta, untuk mencukupi kebutuhan makan
bergizi.
Program ini ditargetkan berlangsung enam bulan
untuk selanjutnya rutin dipantau perkembangannya serta dievaluasi perkembangan
anak.
Terdapat ada tiga keluarga yang dikunjungi oleh Bupati
Tamba, yakni keluarga I Gede Ardana (44) dan Ika Susiana (40), orang tua dari I
Komang Dana Anggara Putra (11 bulan) yang berstatus stunting/kerdil di Banjar
Pangkung Buluh, Desa Kaliakah.
Selanjutnya, Bupati Tamba mengunjungi rumah keluarga Putu
Tagus Ardana dan Ni Kadek Ariani, orang tua dari I Kadek Sakara Adi Mahendra (3
tahun) yang berstatus stunting di Banjar Peh desa Kaliakah serta keluarga
Ni Komang Ayu Setiawati, orang tua dari I Gede Pasek Putra Praditya (3,5 tahun)
di Banjar Banyubiru, Desa Kaliakah.
Sementara Wabup Patriana Krisna dan Sekda I Made
Budiasa juga mendapat tugas sebagai bapak asuh mengunjungi anak stunting
masing-masing berlokasi di Br. Delod Bale Agung, Mendoyo Dauh Tukad dan
Banjar Sombang Kaja, Desa Tukadaya,
Bupati Tamba mengungkapkan, dari 147 anak berstatus stunting
ini merupakan bagian dari kepala keluarga ( KK) yang kurang mampu. Ada juga
dari mereka berstatus sebagai penyandang stunting, namun mempunyai
kemampuan sendiri (berkecukupan).
“Kehadiran kita agar anak-anak yang mengalami stunting ada
perubahan. Ke depan akan terus saya monitoring, apakah ada perubahannya mulai
dari tumbuh anak-anak dan kepintarannya,” ucapnya.
Lebih lanjut Bupati mengatakan, bantuan ini akan berlangsung
selama enam bulan ke depan, dimulai dari bulan Desember 2023 hingga Mei
2024.
“Kami akan terus update situasi dan perkembangannya,
sekarang ini kita masing-masing yang menjadi orang tua dan ibu asuh memberikan
catatan dan bagaimana perkembangan terjadi di lapangan,” rincinya.
Bupati Tamba menjelaskan, di Kabupaten Jembrana terdapat 600
keluarga dengan anak berstatus stunting. Namun dari 600 keluarga dengan anak
yang berstatus stunting itu terdapat 147 keluarga yang tergolong kurang mampu sehingga
bantuan dari OPD itu difokuskan kepada mereka.
”Dari 600 itu kita tangani 147 keluarga yang kurang mampu,
sedangkan yang sudah mampu itu edukasinya tetap berjalan,” jelasnya.
Pihaknya yakin hal baik yang dilakukan dengan membantu
anak-anak stunting akan berdampak baik bagi keluarga stunting maupun bagi
bapak/ibu asuh anak stunting.
“Ini penting juga untuk anak atau cucu kita, manfaatnya luar
biasa, maka kita sebut program ini menjemput karma, berbagi kasih,” tandasnya. (adi/humas)