Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya. (Foto: Humas Prov. Bali)
BADUNG,
PERSPECTIVESNEWS - Pj. Gubernur Bali, S.M. Mahendra Jaya menyampaikan
apresiasi atas dipilihnya Bali sebagai tempat penyelenggaraan Reformasi
Birokrasi (RB) XPerience dan penyerahan hasil evaluasi RB, AKIP dan Zona
Integritas Tahun 2023.
Hal ini disampaikan Pj. Gubernur Bali dalam sambutannya pada
acara pembukaan Reformasi Birokrasi XPerience di BNDCC, Nusa Dua, Badung,
Selasa (5/12/2023).
Mahendra Jaya menyampaikan, kebijakan nasional menjadikan
Bali sebagai lokasi kegiatan berskala nasional maupun internasional sangat
membantu untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi Bali, dimana pertumbuhan ekonomi
pada tahun 2020 terkontraksi dalam hingga -9,33% dan kini di tahun 2023 sampai
dengan Triwulan ke-3 mencapai 5,6%. Atas berbagai kebijakan pemerintah dan
peran serta semua pihak membuat pertumbuhan ekonomi Bali, bangkit.
Terkait RB di lingkungan Pemprov Bali, Mahendra Jaya
menyampaikan, Pemprov Bali telah menetapkan Road Map RB tahun 2022-2024 serta
telah melakukan penyederhanaan struktur organisasi Pemprov Bali dan melakukan
perampingan Perangkat Daerah dari sebelumnya 49 menjadi 36 Perangkat Daerah.
Disamping itu, Pemprov Bali juga telah mengintegrasikan dokumen SAKIP baik
perencanaan, penganggaran, pelaporan dan evaluasi ke dalam e-SAKIP.
“Kami percaya, RB melalui kemudahan pelayanan publik menjadi
salah satu kunci untuk mempercepat pembangunan, pertumbuhan ekonomi dan
kemajuan daerah. Kemudahan layanan publik akan mendorong masuknya investasi,”
imbuhnya.
Dalam kesempatan ini, Pj. Gubernur Bali juga berkesempatan
memaparkan berbagai capaian penghargaan/apresiasi yang diraih Pemprov Bali
diantaranya memperoleh opini BPK dengan opini WTP 10 kali berturut- turut dari
tahun 2012, memperoleh nilai SAKIP dengan kategori Sangat Baik pada Tahun 2022
serta Indeks Reformasi Birokrasi dengan kategori Sangat Baik pada Tahun 2022 yang
diberikan KemenPAN RB.
Sementara itu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (PANRB) Abdullah Azwar Anas dalam sambutannya menyampaikan,
acara yang diberi nama “RB Xperience” ini bukan sekadar seremoni, tetapi
menjadi salah satu strategi untuk membumikan reformasi birokrasi berdampak.
Instansi yang RB-nya bagus dengan dampak nyata di masyarakat, dihadirkan
semuanya untuk bisa menggali best
practices untuk diterapkan di wilayah masing-masing.
Menteri Anas juga menjelaskan, RB harus dijalankan dengan
mengusung mekanisme double track,
yakni RB General dan RB Tematik.
RB General berbasis pada penguatan tata kelola pemerintahan
yang bersih dan akuntabel sementara RB Tematik fokus pada dampak yang dirasakan
masyarakat pada empat tema, yaitu pengurangan kemiskinan, peningkatan
investasi, digitalisasi, dan pengendalian informasi serta penguatan belanja
produk dalam negeri.
Anas menambahkan, Kementerian PANRB menggelorakan RB Tematik
untuk membantu instansi pemerintah agar fokus pada permasalahan inti
masyarakat. Pihaknya juga mendorong adanya transformasi digital pada seluruh
layanan dan program pemerintah sehingga manfaatnya semakin dirasakan oleh
masyarakat.
"Dalam membumikan RB Tematik, kita harus memetakan
siapa mengerjakan apa, sehingga indikator, target, dan dampaknya dapat terlihat
dengan jelas," ungkap Anas.
RB XPerience yang berlangsung dari tanggal 5-6 Desember 2023
ini diikuti lebih dari 1.500 peserta talkshow
dan lebih dari 1000 peserta coaching
clinic.
Para peserta berasal dari 639 instansi pemerintah, baik pada
level kementerian, lembaga, maupun pemerintah daerah termasuk didalamnya 15
instansi pemerintah best practice RB Tematik dan General. (zil/hum)