Wawali Arya Wibawa saat menyerahkan penghargaan kepada Gender Champion serangkaian Hari Ibu ke-95 tahun 2023, Senin (18/12/2023) di Gedung DNA.
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa
menyerahkan penghargaan kepada Gender Champion dan Piagam kepada instansi mitra
pendukung Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak (PPPA) dan Keluarga
Berencana (KB) serangkaian Hari Ibu ke-95 tahun 2023, Senin (18/12/2023) di
Gedung Dharma Negara Alaya (DNA).
Kegiatan ini dilaksanakan Kementerian Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) RI bersinergi dengan Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
(DP3AP2KB) Kota Denpasar.
Sinergitas ini memberikan apresiasi kepada seseorang baik
itu pribadi atau pejabat, aktifis, atau tokoh masyarakat yang peduli akan
perkembangan dan kemajuan pengarusutamaan gender dan mendorong atau memberikan
kontribusi untuk pencapaian kesetaraan gender di daerah.
Hadir dalam kesempatan ini, Menteri PPPA, I Gusti Ayu
Bintang Darmawati Puspayoga , Sekda Provinsi Bali, Dewa Made Indra, Ketua TP
PKK Kota Denpasar Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua GOW Kota Denpasar Ny. Ayu
Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana, dan
unsur terkait lainnya.
Wawali Arya Wibawa di sela penyerahan penghargaan
menyampaikan, peringatan Hari Ibu yang dilaksanakan setiap 22 Desember
merupakan momentum bangsa untuk mengenang dan menghargai perjuangan perempuan
Indonesia serta tonggak Gerakan Perempuan untuk berkontribusi aktif memajukan
bangsa dan negara.
"Pelaksanaan peringatan Hari Ibu ke-95 tahun 2023
mengangkat tema utama “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju” dengan empat sub tema,
yaitu “Perempuan Bersuara, Perempuan Berdaya dan Berkarya, Perempuan Peduli,
serta Perempuan dan Revolusi” yang diambil untuk membingkai semangat dan
gerakan perempuan," ujar Arya Wibawa.
Sementara Menteri PPP Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati
Puspayoga dalam sambutannya mengatakan, Hari Ibu mengingatkan pada peran serta
perempuan dalam upaya mewujudkan keadilan, kesejahteraan, dan perdamaian.
"Merayakan Perempuan" ditujukan untuk menunjukkan
peran dan kontribusi perempuan dalam pembangunan serta prestasi dan kemajuan
yang telah dicapai perempuan.
Seiring dengan kemajuan zaman, peran perempuan terus
terlihat hingga saat ini. Peran-peran strategis yang awalnya terkesan mustahil
dilakukan perempuan, saat ini sudah terbukti, seperti kehadiran perempuan hebat
dari berbagai profesi pada hari ini.
"Kepada semua perempuan Indonesia agar berani bermimpi
dan berusaha untuk mewujudkannya. Ingatlah bahwa perempuan Indonesia adalah
sosok yang tangguh, kuat, dan berdaya, yang berani bermimpi, dan mampu
mewujudkannya," ujarnya.
Di samping itu, Bintang Puspayoga menyampaikan bahwa
peringatan Hari Ibu di Indonesia tidak sama dengan Mother’s Day. Hari Ibu di
Indonesia memiliki makna lebih penting, karena Hari Ibu didasari oleh momentum
diselenggarakannya Kongres Perempuan pertama pada 22 Desember 1928 di
Yogyakarta.
Kongres Perempuan pertama merupakan titik penting dalam
pergerakan perempuan yang menandai babak baru bangkitnya organisasi perempuan
di Indonesia. "95 tahun setelah Kongres Perempuan pertama dilaksanakan,
kontribusi Perempuan Indonesia semakin nyata di berbagai bidang," ujarnya.
(ays/humas)