Bupati Tamba melaksanakan pemantauan langsung ke rumah produksi yang berada di Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Selasa (19/12/2023). (Foto: Humas Jembrana)
JEMBRANA,
PERSPECTIVESNEWS- Menjelang dilaunchingnya rumah produksi bersama atau
factory sharing kakao yang merupakan bantuan dari Pemerintah Pusat, Bupati
Jembrana I Nengah Tamba kembali melaksanakan pemantauan langsung ke rumah
produksi yang berada di Banjar Peh, Desa Kaliakah, Kecamatan Negara, Selasa
(19/12/2023).
Bupati Tamba yang melaksanakan pemantauan didampingi Kadis
Koperindag Jembrana I Komang Agus Adinata, melihat kembali setiap tahapan
proses pengolahan biji kakao hingga menjadi sebuah produk yang siap jual.
Selain Kadis Koperindag, Bupati Tamba juga mengajak serta
Zaenab seorang profesional dalam dunia produksi coklat untuk turut
mendampinginya melihat kesiapan rumah produksi bersama kakao tersebut.
Menurut Bupati Tamba, untuk menjadikan produk kakao Jembrana
dapat dipasarkan secara luas, harus memenuhi standar, baik itu dalam proses
pengolahan, pengemasan hingga pemasaran. Oleh karena itu, diperlukan seorang
tenaga ahli yang telah memahami produksi olahan kakao sehingga siap untuk
dipasarkan.
"Untuk menciptakan itu, harus ada tenaga profesional
disini. Orang-orang kita sudah cukup mampu, tetapi secara pengalaman dan
pengetahuan belum banyak. Oleh karena itu kita mencari profesional, kebetulan
juga saya mengenal Miss Zaenab yang saya anggap beliau sebagai seorang yang
expert tentang kakao ini," ucap Bupati Tamba.
Pihaknya menilai, Zaenab mampu untuk mengelola rumah
produksi bersama ini dengan baik sesuai dengan pengalaman dan kemampuan yang
dimilikinya. Selain itu, saran-saran yang diberikan oleh Zaenab dinilai bisa
memajukan rumah produksi bersama kakao Jembrana ini.
"Beliau mengetahui tahapan dari mesin-mesin pengolahan
kakao yang ada disini dan bisa menjelaskan fungsi masing-masing mesin, dan
beliau juga menyarankan kepada kami setelah produksi setiap hari mesin harus
dibersihkan dan mesin tidak boleh dipaksanakan agar mesin awet,"
ungkapnya.
Selain itu, Bupati Tamba juga mengatakan tenaga kerja yang
bekerja di rumah produksi bersama ini harus bisa mengoperasikan mesin dan
merawat mesin dengan baik.
"Disini kita butuhkan tenaga kerja yang memiliki
kesabaran yang benar-benar bisa bertanggungjawab pada mesin ini. Tidak boleh
asal kerja seperti ini," tandasnya.
Sementara itu, Zaenab yang ditunjuk sebagai manajer rumah
produksi bersama kakao mengaku sangat tertarik dengan kakao Jembrana yang
menurutnya memiliki kualitas yang baik yang diproduksi menjadi coklat
berkualitas tinggi.
"Saya sangat senang berada di sini untuk meninjau
pabrik ini, karena kakao dari Jembrana cukup terkenal dan akhirnya kami datang
untuk memeriksa apakah kami dapat memproduksi coklat premium berkualitas tinggi
di sini," ucapnya.
Zaenab meyakini produk kakao Jembrana dapat memenuhi
kriteria untuk dapat menembus pasar ekspor meskipun di setiap negara memiliki
kualifikasi tersendiri mengenai produk kakao yang bisa dipasarkan.
"Sebenarnya kita bisa melakukan ini dan kemudian kita
juga bisa mengekspor ke seluruh dunia seperti Cina, Amerika, Eropa dan Timur
Tengah. Kami memiliki keyakinan untuk menjadi ahli, meskipun negara yang
berbeda memiliki kriteria seperti kualifikasi yang berbeda, tetapi saya yakin
kami akan mengerjakannya untuk memenuhi kualifikasi untuk ekspor,"
ujarnya.
Pihaknya menegaskan, kakao Jembrana sangat khas jika
dibandingkan dengan produk kakao daerah lainnya karena memiliki rasa dan aroma
yang kuat.
"Sebenarnya kakao dari Jembrana cukup berbeda dengan
tempat lain. Kakao Jembrana memiliki rasa yang kuat dan aroma yang sangat
signifikan. Itu sangat bagus," pungkasnya. (ngr/humas)