Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Gusti Agung Diah Utari menyerahkan BI Award 2023 kepada salah satu UMKM Terbaik di Bali Nusra, (Foto: BI Bali)
JAKARTA,
PERSPECTIVESNEWS- Pada perhelatan Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI)
2023, Bali berhasil meraih 4 (empat) penghargaan sekaligus dari Bank Indonesia
dalam ajang BI Award 2023.
Empat penghargaan yang berhasil diraih adalah Pemerintah
Provinsi Bali untuk kategori Pemerintah Provinsi dengan implementasi QRIS
terbaik di wilayah Bali, Nusra dan Bank BPD Bali untuk kategori Peserta Sistem
Pembayaran (SKN BI dan KPDHN) Terbaik di Bank KMBI 1 dan 2.
Tidak hanya itu, 2 (dua) UMKM Bali juga memperoleh BI Award
untuk kategori Merchant QRIS Usaha Mikro dan Kecil Terbaik di Wilayah Bali
Nusra yaitu Jenar Kopi Kaliasem dan Nasi Temponk Pink.
Penghargaan diterima oleh Pj. Gubernur Provinsi Bali, Irjen
Pol. Drs. Sang Made Mahendra Jaya, M.H., Direktur Utama BPD Bali, Nyoman
Sudharma serta Owner dari Jenar Kopi Kaliasem dan Nasi Tempong Pink, didampingi
oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Erwin Soeriadimadja di
Graha Bhasvara Icchana, Komplek Perkantoran Bank Indonesia Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Pencapaian Provinsi Bali pada ajang BI Award 2023 tersebut
tidak lepas dari akselerasi digitalisasi khususnya pada sistem pembayaran yang
diadopsi dengan sangat cepat di Bali khususnya pada penggunaan QRIS yang masif.
Dari sisi supply,
jumlah merchant yang menyediakan opsi
pembayaran QRIS di Bali pada akhir Oktober 2023 tercatat sebanyak 778.397 merchant atau tumbuh 43% (yoy).
Sementara dari sisi demand,
jumlah jumlah pengguna atau user QRIS
di Bali tercatat sebanyak 943.680 user
atau tumbuh 55% (yoy). Pesatnya digitalisasi berperan penting ikut mendukung
pencapaian pertumbuhan ekonomi Bali sebesar 5,35% (yoy) pada triwulan III 2023.
Pencapaian BI Award yang diterima oleh Bali tentunya
merupakan dukungan dari seluruh pemerintah daerah, asosiasi, perbankan dan
seluruh pelaku ekonomi yang telah bahu membahu bersinergi yang menjadi kunci
membangun digitalisasi Provinsi Bali.
Pada saat yang bersamaan, Kantor Perwakilan Bank Indonesia
Provinsi Bali juga melaksanakan PTBI Provinsi Bali 2023 bertempat di Kantor
Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Provinsi
Bali yang diwakili oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Bali, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali, Wakil Gubernur
Bali 2018 – 2023, Bupati Jembrana, Forkopimda, pimpinan instansi/lembaga
vertikal, pimpinan perbankan, akademisi, media serta stakeholders Bank Indonesia Provinsi Bali.
Pada kesempatan tersebut, Deputi Kepala Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Bali, Gusti Agung Diah Utari menyampaikan bahwa ekonomi Bali
2023 tumbuh 5,35% (yoy) pada triwulan III 2023, lebih tinggi dibandingkan
pertumbuhan nasional yang tercatat 4,94% (yoy).
“Sejalan dengan perkembangan jumlah kedatangan wisatawan,
khususnya wisman yang mencapai sekitar 5,25 juta orang, pertumbuhan ekonomi
Bali tahun 2023 diprakirakan berada pada kisaran 5,0%-5,8% (yoy),” ujar Diah
Utari.
Dikatakan, pada tahun 2024, dengan terus pulihnya
pariwisata, berlanjutnya pembangunan proyek strategis, penyelenggaraan event
domestik dan internasional serta didukung pembiayaan produktif dan
digitalisasi, pertumbuhan ekonomi Bali di 2024 diperkirakan tetap kuat pada
kisaran 5,0% - 5,8%.
Menurutnya, pertumbuhan ekonomi Bali yang cukup tinggi,
didukung dengan inflasi yang rendah dan terkendali. Pada Oktober 2023 inflasi
IHK tercatat sebesar 2,64% (yoy), sesuai sasaran inflasi 3±1%.
“Terkendalinya inflasi IHK tidak lepas dari peran dan
koordinasi yang solid seluruh pihak yang tergabung dalam Tim Pengendalian
Inflasi Daerah (TPID) melalui kerangka 4K (ketersediaan pasokan, keterjangkauan
harga, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif),” kata Diah Utari.
Melalui berbagai program pengendalian inflasi tersebut,
inflasi Bali tahun 2023 diprakirakan terkendali dalam kisaran target 3 ± 1%.
Pada tahun 2024, inflasi Bali diharapkan tetap berada pada kisaran 2,5 ± 1 %
meskipun terdapat risiko tekanan harga energi dan pangan yang masih tetap
tinggi akibat meningkatnya ketegangan geopolitik global.
Kepala Bappeda Provinsi Bali, I Wayan Wiasthana Ika Putra
menyampaikan 4 strategi akselerasi pembangunan ekonomi Bali, yaitu (i)
akselerasi realisasi APBD provinsi/kabupaten/kota dan APBN, (ii) pengendalian
inflasi, (iii) mendorong investasi, dan (iv) akselerasi program bantuan sosial
dan program pengentasan kemiskinan.
Ika menyampaikan, transformasi sektor pariwisata dan
diversifikasi ekonomi dilakukan melalui 6 strategi utama, yaitu Bali sehat dan
pintar, Bali produktif, Bali smart island, Bali hijau, Bali Terintegrasi, serta
Bali Kondusif dan Berintegritas.
Pada kesempatan PTBI tersebut, Kantor Perwakilan Bank
Indonesia Provinsi Bali juga memberikan 13 (tiga belas) apresiasi Bali Kertha
Bhuwana kepada mitra strategis Bank Indonesia yang telah mendukung dan
berkolaborasi dalam pelaksanaan tugas dan kebijakan Bank Indonesia di Provinsi
Bali.
Bank Indonesia Provinsi Bali juga memberikan Program Sosial
Bank Indonesia Kepedulian Sosial kepada 24 penerima yang tersebar di 9 kota dan
kabupaten se Provinsi Bali. (lan/*)