XL Axiata bekerja sama dengan para mitra memperkuat dukungan ke UMKM perempuan, pesantren dan penyandang disabilitas pada 6 Nopember 2023. (Foto: XL Axiata)
MALANG, PERSPECTIVESNEWS- Memasuki usia ke-27
tahun melayani Indonesia, PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) terus memperkuat
dukungan UMKM perempuan melalui program sisternet, pesantren, serta penyandang
disabilitas.
Untuk UMKM, XL Axiata menggelar pelatihan bagi UMKM yang dirintis
dan dikelola oleh perempuan. Melalui Sisternet, program ini mencakup pelatihan
dan bantuan modal secara komprehensif. Kota Malang, Jawa Timur menjadi tempat
pertama untuk menggelar program yang akan dilaksanakan mulai 6 November 2023.
Dengan tema "Dukung Efektivitas Pemanfaatan Modal UMKM
Perempuan”, XL Axiata bekerja sama dengan para mitra diantaranya Huawei,
PT. Tower Bersama dan PT. Solusindo Kreasi Pratama.
Chief Corporate Affairs XL Axiata, Marwan O. Baasir
mengatakan, “Kami berharap, program ini mampu meningkatkan kemampuan para
pelaku UMKM perempuan dalam literasi keuangan, literasi digital, dan
kewirausahaan di Kota Malang. Kami berharap usaha mereka bisa semakin maju dan
berkembang, sehingga dapat menopang ekonomi keluarga, juga menguatkan ekonomi
daerah. Sudah terbukti, UMKM yang kuat dalam kinerja, juga mampu menopang
perekonomian di saat krisis," jelas Marwan di Jakarta, Selasa (7/11/2023).
Marwan menambahkan, di Kota Malang ada sekitar 8.000 UMKM.
Sektor usaha yang mereka geluti juga sangat beragam. Banyak dari mereka
dirintis dan dikelola oleh para perempuan. Kemampuan manajemen bisnis mereka
pun juga masih apa adanya, dengan tingkat literasi keuangan dan digital yang
sekadarnya.
Oleh karena itu, XL Axiata berpandangan bahwa UMKM di kota
ini perlu mendapatkan pendampingan, khususnya para pelaku UMKM perempuan. Di Kota
Malang, XL Axiata menargetkan 27 pelaku UMKM perempuan yang akan diberikan
pelatihan.
Untuk program yang menyasar pesantren dan komunitas
penyandang disabilitas, XL Axiata menyalurkan donasi yang disesuaikan dengan
kebutuhan masing-masing target penerima manfaat, serta bantuan Router GDK
(Gerakan Donasi Kuota) dan Paket Data sebesar 20Gb selama periode satu tahun.
Donasi disalurkan kepada 27 pondok pesantren (Ponpes) dan
yayasan yang bergerak pada pembinaan penyandang disabilitas di Indonesia.
Sementara itu, beberapa yayasan pembinaan disabilitas yang
juga turut menerima manfaat antara lain Yayasan Pembinaan Anak Cacat (YPAC)
Padang, Pesantren Inklusi Griya Sunnah – Bogor, Pesantren Tunarungu Darul Ashom
– Sleman, dan Ponpes ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) KH. A Dahlan – Banyuwangi. (lan)