Kadis Putu Sumardiana saat memberikan makanan tambahan berbahan ikan kepada anak sekolah peringati Hari Ikan Nasional ke-10 Tahun 2023 di UPTD P2B, Sangeh, Badung, Selasa (21/11/2023). (Foto: Humas Prov. Bali)
BADUNG,
PERSPECTIVESNEWS- Tingkat konsumsi
ikan di Bali masih rendah bahkan lebih rendah dari tingkat konsumsi ikan
tingkat nasional. Jika di tingkat nasional sudah mencapai 59 kg/kapita per
tahun, sementara di Bali baru 45,87 kg/kapita per tahun. Untuk itu, gerakan
makan ikan (Gemarikan) setiap hari harus terus dilakukan.
Harapan tersebut disampaikan Kepala Dinas Kelautan dan
Perikanan Provinsi Bali, Putu Sumardiana
dalam sambutannya pada acara peringatan Hari Ikan Nasional ke-10 Tahun
2023 di UPTD P2B, Sangeh, Badung, Selasa (21/11/2023).
Kadis menyampaikan, ikan yang dikonsumsi itu tidak mesti
mahal, ada ikan yang murah namun tetap memiliki kandungan protein dan omega
tinggi seperti lele, kembung, lemuru.
Ditambahkan, melalui program ‘Gemarikan’, kita juga melakukan
edukasi manfaat mengkonsumsi ikan dan meminta terutama kepada ibu-ibu agar
menjadikan ikan sebagai menu utama sehari-hari.
“Gerakan membumikan makan ikan terus kita gelorakan, masih
ada kesan ikan itu amis, mahal, dan pengolahannya susah. Padahal ikan yang
protein dan omeganya tinggi tidak mesti salmon, ikan seperti lemuru, lele,
kembung harganya tidak mahal. Disamping itu pengolahan ikan tidak hanya di
goreng sebetulnya, satu ikan bisa dibuat dengan berbagai macam olahan yang
lezat untuk keluarga,” imbuhnya.
Peringatan Hari Ikan Nasional Tahun 2023 kali ini juga diisi
dengan pemberian makanan tambahan berbahan ikan kepada anak sekolah, pemberian
paket gemar ikan, lomba masak serba ikan serta lomba memancing. (zil/hum)