Rentin saat membuka Lokakarya One Health di Swiss-Belhotel Watu Jimbar, Sanur, Denpasar pada Kamis (9/11/2023). (Foto: Humas Pemprov. Bali)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra yang
diwakili Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Provinsi Bali I
Made Rentin mengharapkan kehadiran tim Koordinasi One Health Bali mampu
terkoordinasi, terintegrasi dan merespon cepat pada
kesehatan-hewan-tumbuhan-lingkungan untuk meminimalkan potensi wabah.
“Koordinasi dan integrasi dengan pendekatan one health ini
diharapkan mampu merespon dengan cepat dalam pencegahan dan penanganan terutama
penyakit zoonosis di Bali,” kata Rentin saat membuka Lokakarya One Health :
Memperkuat Implementasi Pendekatan One Health untuk Ketahanan Kesehatan di
Provinsi Bali, yang diselenggarakan di Swiss-Belhotel Watu Jimbar, Sanur,
Denpasar pada Kamis (9/11/2023).
Menurutnya, hal tersebut sangat penting ke depannya karena
penyakit yang berpotensi wabah bukan hanya mengancam ketahanan kesehatan tapi
juga ketahanan pangan hingga perekonomian.
"Jadi saya harapkan kegiatan ini mampu meningkatkan
kapasitas tim serta wadah untuk berbagi pengetahuan,” tandasnya.
Konsep One health yang dilaksanakan menurut Rentin akan
melaksanakan komunikasi, koordinasi dan kerjasama antar institusi dalam
penanggulangan penyakit zoonosis. Kerjasama ini dapat terlaksana dengan
pemahaman zoonosis sebagai permasalahan bersama yang tidak bisa
dipisah-pisahkan, dimana penyakit pada manusia, hewan dan lingkungan menjadi
satu kesatuan yang harus ditangani bersama.
"Bali juga menjadi yang pertama untuk inisiasi tim
koordinasi ini dan saat ini banyak daerah yang ingin ikut langkah Bali,”
ujarnya.
Pengalaman Satgas Covid-19 di Bali yang jadi salah satu yang
terbaik, menurut Rentin sangat penting. Dengan kolaborasi antar sektor dengan
konsep one commando, one island, one management terbukti menghasilkan capaian
penanganan dan vaksinasi yang efektif.
"Ditambah dukungan upaya niskala serta satgas
berbasiskan desa adat," Imbuh Rentin.
Dikatakan Rentin, Zoonosis adalah masalah bersama dan harus
ditegakkan terus spirit menjaga Bali dari berbagai ancaman bencana, termasuk
wabah penyakit (bencana non alam) adalah tugas mulia nan suci.
"Oleh karena itu mari bergandengan tangan kuatkan
sinergitas untuk jaga Bali untuk diwariskan bagi anak cucu kita di masa yang
akan datang, dari Bali menginspirasi Indonesia bahkan untuk dunia,” ajaknya.
Sementara itu Konsulat Jenderal Australia, wilayah Bali, NTB
dan NTT, Jo Stevens memberikan apresiasi dan dukungan Pemerintah Bali yang
selama ini terus melakukan kolaborasi dengan pihak Australia.
"Saya apresiasi kolaborasi kita yang sudah menunjukkan
kesuksesan dalam penerapannya. Pihak Australia berkomitmen untuk terus membantu
antara lain dengan penyerahan vaksin dimana sudah 200.000 vaksin rabies yang
diserahkan dan akan terus kita berikan,” kata Stevens.
One Health adalah pendekatan kolaboratif, multisektoral, dan
transdisipliner dengan tujuan mencapai hasil kesehatan yang optimal dengan
mengakui keterhubungan antara manusia, hewan, tumbuhan, dan lingkungan secara
keseluruhan.
Hingga kini Indonesia secara konsisten terus menerapkan
pendekatan One Health untuk menemukan titik pengaruh dalam sistem jaminan
kesehatan baik di tingkat lokal, regional, nasional, dan global.
Dalam rangka memperingati Hari One Health 2023, AIHSP
bekerja sama dengan Kementerian Pertanian, Kementerian Kesehatan, Kementerian
Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Pemerintah Provinsi Bali serta
Lembaga/badan internasional terkait lainnya menyelenggarakan lokakarya One
Health selama dua hari pada tanggal 9-10 November 2023.
Peserta lokakarya berasal dari seluruh spektrum One Health –
kesehatan manusia, kesehatan hewan dan layanan produksi dan kesehatan
lingkungan, akademisi, LSM/CSO, sektor swasta, dan mitra pembangunan
internasional dan difasilitasi oleh One Health Collaborating Centre (OHCC)
Provinsi Bali. (hum)