Perspectives News

Rektor ITB STIKOM Bali Lepas 15 Mahasiswa ke Thailand sebagai Kunjungan Balasan


Foto bersama pelepasan keberangkatan mahasiswa ITB STIKOM Bali ke Thailand sebagai program pertukaran mahasiswa. Acara dilakukan di kampus setempat, Sabtu (18/11/2023).  (Foto: perspectives) 

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Rektor ITB STIKOM Bali Dr. Dadang Hermawan melepas 15 mahasiswanya untuk praktik kerja di Valaya Alongkorn Rajabhat University, Thailand, sebagai kunjungan balasan mereka sebelumnya ke kampus IT terbesar di Bali Nusra itu.

Rektor Dadang Hermawan menegaskan, ITB STIKOM Bali mengirim mahasiswa dalam rangka pertukaran mahasiswa. Mereka berada selama seminggu di Thailand mulai 22-28 November 2023.

“Sebenarnya ini kunjungan balasan dan ini program pertama kalinya dari ITB STIKOM Bali. Mahasiswa yang mengikuti program ini dari tiga prodi yakni Sistem Informasi (SI), Sistem Komputer (SK) dan Bisnis Digital (BD),” ujar Dadang usai melepas keberangkatan mahasiswa, di kampus setempat, Sabtu (18/11/2023).

Menurut Dadang lagi, sebentar lagi kita akan masuk era borderless dan sekarang dimulai dari Thailand dulu. Tujuannya adalah membuka wawasan yang harus dilalui dengan praktek dan pengalaman. Asal ada kemauan pasti ada jalan," kata Dadang Hermawan.

Dadang Hermawan berharap mahasiswa yang berangkat dan pulang lagi ke Tanah Air akan memiliki ilmu yang lebih kompleks karena tak hanya ilmu IT tapi juga memiliki wawasan lebih luas tentang adat dan budaya di negeri orang yang bermanfaat di negeri sendiri.

"Sebentar lagi kita akan masuk era terbuka. Dunia miliki kita, jadi visa mapupun urusan dokumen yang dulu membatasi kita untuk bepergian, sekarang tidak ada lagi, sudah borderless dan sekarang dimulai dari Thailand dulu. Tujuannya adalah membuka wawasan yang harus dilalui dengan praktek dan pengalaman. Jaga nama baik diri sendiri, keluarga, kampus bahkan nama Bali dan Indonesia,” ucap Dadang Hermawan berpesan.    

Sementara itu Direktur Urusan Internasional ITB STIKOM Bali Yudi Agusta, PhD menambahkan, program Global Cross Culture Program (GCCP) ke Thailand ini tidak dilakukan dengan system seleksi. “Siapa saja bisa ikut program ini, tetapi untuk pertama kalinya ini, kami masih membatasi sebanyak 15 mahasiswa. Juga tidak ada batasan semester. Mahasiswa semester berapa pun bisa bergabung dengan program ini,” terang Yudi Agusta.

Dikatakan Yudi, ke depan, kunjungan juga akan dilakukan ke beberapa negara lainnya seperti China, Jepang, Vietnam maupun Korea. “Dan tak sebatas mempelajari bidang IT saja tetapi juga ekonomi, budaya, adat istiadat maupun bahasanya,” sambung Yudi.

Pertukaran mahasiswa itu menjadi bagian dari proses Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Selama mengikuti GCCP ke luar negeri, peserta akan mendapatkan konversi nilai selama 2 SKS dan nilai satuan kredit kegiatan mahasiswa (SKKM) sebesar 17 unit.

ITB STIKOM Bali sendiri memiliki visi dan misi menjadi kampus bertaraf internasional. Berbagai kegiatan yang melibatkan mahasiswa dan akademisi dari universitas di luar negeri, secara rutin digelar. Salah satunya, pertukaran mahasiswa ini. (lan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama