Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian Siswarini
JAKARTA, PERSPECTIVESNEWS- PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) berhasil melanjutkan trend pertumbuhan profitabilitas di sepanjang 9 bulan pertama 2023 dengan membukukan pendapatan hingga Rp 23,88 triliun.
Pada periode ini, tercatat pendapatan XL Axiata tetap
tumbuh 10% YoY menjadi Rp 23,88 triliun. “EBITDA tumbuh 13% YoY menjadi Rp
11,76 triliun, dan EBITDA Margin menjadi 49 persen,” sebut
Presiden Direktur & CEO XL Axiata, Dian
Siswarini di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Dilaporkan juga, laba bersih setelah
dinormalisasi (NPAT) mencapai Rp 1,02 trilun. Pendapatan data
dan layanan digital mencapai Rp 21,72 trilun, atau sekitar 91% dari total pendapatan.
Optimisme juga disuarakan XL Axiata dengan
masa depan bisnis layanan Fixed Broad Band (FBB) dan Fixed Mobile Convergence
(FMC) di mana bisnis tersebut terus menunjukkan pertumbuhan yang sangat
positif.
‘’Situasi dan kondisi industri telekomunikasi nasional yang
terus challenging serta kompetisi yang terus berlangsung ketat hingga saat ini,
mampu kami jawab dengan pencapaian kinerja yang cukup menggembirakan,”
ucap Dian Siswarini.
Pada periode sembilan bulan tahun ini, XL Axiata tetap
mampu mencetak tingkat profitabilitas yang tumbuh positif dibandingkan hasil
pencapaian di periode yang sama tahun lalu.
“Tantangan ke depan tentunya tidak akan lebih ringan. Untuk
itu, berbagai inisiatif akan terus kami lakukan, termasuk mendorong dan
mengakselerasi pertumbuhan bisnis FBB dan FMC yang hingga saat ini terus
menunjukkan pontensi sangat menggembirakan,’’ sebutnya.
Dian Siswarini menyebut, hingga kuartal ketiga
2023, tercatat sebanyak 206 ribu pelanggan layanan Home, dengan penambahan
hingga sebanyak lebih dari 52 ribu dalam tiga bulan.
Dikatakan, pencapaian tersebut tidak terlepas dari semakin
luasnya jaringan XL SATU Fiber yang kini telah mencapai 75 kota/kabupaten,
termasuk lebih dari 12 kota/kabupaten tambahan dalam tiga bulan terakhir.
Di sisi lain, XL Axiata mampu
terus meningkatkan penetrasi layanan konvergensi hingga 69% dari pelanggan
layanan Home.
Dengan total jumlah pelanggan mencapai 57,5 juta hingga
akhir September 2023, ARPU Mobile XL Axiata tercatat
sebesar Rp 40 ribu untuk layanan prabayar, Rp 90 ribu pascabayar, dan Rp 42
ribu blended.
Peningkatan blended ARPU ini tentunya searah dengan fokus
perusahaan untuk meraih dan mempertahankan pelanggan yang produktif.
Posisi keuangan XL Axiata sehat
per akhir September 2023, utang kotor tercatat di angka Rp 9,67 triliun, dengan
rasio gearing net debt to EBITDA (termasuk finance lease) sebesar 2,7x. Utang
bersih tercatat sebesar Rp 7,8 triliun. XL Axiata tidak
memiliki utang berdenominasi USD. Sebesar 37% dari pinjaman yang ada saat ini
memiliki suku bunga mengambang (floating) dan 63% memiliki suku bunga tetap.
Free Cash Flow (FCF) berada pada tingkat yang sehat, dengan peningkatan sebesar
53%, menjadi Rp 6,21 triliun.
Selama periode sembilan bulan ini, XL Axiata juga
telah berhasil meraih apresiasi dari dalam maupun luar negeri. (lan)