Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa menyerahkan bingkisan saat meninjau ‘Sekolah’ PKH bagi puluhan warga Kota Denpasar, Selasa (7/11/2023) di Gedung Wanita Santi Graha. (Foto: Humas Denpasar)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- Sebanyak 88 orang warga yang berasal dari Keluarga
Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) Kota Denpasar, mengikuti
kegiatan 'Sekolah Keluarga Harapan', Selasa (7/11/2023) di Gedung Wanita Santi
Graha.
Kegiatan ini sendiri diinisiasi untuk memfasilitasi
pengembangan bantuan ekonomi bagi para warga tersebut.
Wakil Ketua K3S Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa
didampingi Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana, dan anggota
Gatriwara Kota Denpasar, Ny. Ani Agustini Suteja Kumara hadir untuk meninjau
pelaksanaan Sekolah Keluarga Harapan tersebut.
Di sela kegiatan itu, Wakil Ketua K3S Kota Denpasar, Ny. Ayu
Kristi Arya Wibawa mengemukakan, PKH merupakan salah satu upaya baik untuk
memberikan pelayanan sosial, yakni kesehatan, pendidikan, pangan, dan gizi
termasuk untuk menghilangkan kesenjangan dan keterasingan sosial yang selama
ini melekat pada masyarakat kurang mampu.
"Melalui pelaksanaan acara Sekolah Program Keluarga
Harapan (PKH) ini, kami berharap setelah pelaksanaan kegiatan-kegiatan ini, KPM
PKH dapat membangkitkan naluri kreativitasnya menuju Denpasar Maju,"
ungkap Ny. Ayu Kristi.
Kepala Dinsos Kota Denpasar, I Gusti Ayu Laxmy Saraswati
menguraikan, PKH sendiri adalah program yang diupayakan untuk memutus rantai
kemiskinan dan meningkatkan kualitas SDM, serta meningkatkan kesejahteraan dari
kelompok rentan ekonomi.
"Dalam hal ini, Pemerintah Kota Denpasar terus
mengupayakan kreativitas dan inovasi agar dapat membawa KPM PKH untuk bangkit
dan berdaya guna tinggi," katanya.
Pada kesempatan itu, selain melakukan peninjauan Sekolah
Keluarga Harapan, Ny. Ayu Kristi juga berkesempatan menyerahkan secara simbolis
paket bantuan kepada perempuan rawan sosial ekonomi yang juga merupakan
perempuan single-parent di keluarganya.
Laxmy Saraswati menambahkan, paket bantuan yang diberikan
bagi para perempuan ini adalah program CSR bantuan dari Yayasan Bina Ilmu,
Indonesia Power dan Forum Pemberdayaan Perempuan Indonesia Bali.
"Total terdapat ada 315 orang perempuan rawan sosial
ekonomi di Kota Denpasar, ini yang diberikan paket bantuan. Para perempuan ini
adalah single-parent, sekaligus tulang punggung dalam keluarganya,"
pungkas Laxmy Saraswati. (win/humas)