Perspectives News

Musim Hujan, 328 Desa di Bali Waspada Banjir

 

Musim hujan telah tiba, Kepala Pelaksana BPBD Bali I Made Rentin mengingatkan agar semua masyarakat waspada karena di Bali terdapat 328 desa/kelurahan waspada banjir. (FOTO: dokumen)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali mengingatkan musim hujan telah tiba, dan bersamaan dengan itu terdapat 328 desa/kelurahan di Bali waspada banjir. Rinciannya, 68 desa/kelurahan kelas bahaya tinggi, dan 260 bahaya sedang.

“Selain waspada banjir, dalam dokumen Kajian Risiko Bencana (KRB) Provinsi Bali tahun 2022-2026, yang diterbitkan Kedeputian Sistem dan Strategi BNPB tahun 2021, juga terdapat 363 desa/kelurahan di Bali waspada ancaman tanah longsor dengan rincian 39 kelas bahaya tinggi dan 324 kelas bahaya sedang,” ucap Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) I Made Rentin, Senin (13/11/2023).

Rentin juga menyampaikan detail langkah-langkah dan upaya yang bisa dilakukan dalam menghadapi musim hujan. Langkah atau upaya tersebut  dapat dilakukan pada fase pra bencana, saat bencana, dan pasca bencana (pemulihan).

“Kecanggihan teknologi dapat dimanfaatkan untuk mengenali ancaman bahaya di sekitar kita, salah satunya dengan melakukan aktivasi (download) aplikasi inaRISK Personal di smartphone. Dalam aplikasi akan dikenalkan jenis ancaman bencana di sekitar kita dan juga upaya mitigasi yang bisa dilakukan termasuk arah jalur evakuasi,” katanya.

Selain aplikasi inaRISK, kata Rentin, ada juga aplikasi infoBMKG yang sangat membantu untuk mengetahui lebih awal tentang prakiraan cuaca, termasuk jika terjadi gempa akan diketahui dalam hitungan menit (setelah gempa) dimana terjadi dan berapa kekuatan gempanya serta berpotensi tsunami atau tidak.

Sebagai daerah yang berada di ring of fire (cincin api), kata Rentin, mengakibatkan Bali memiliki multi hazard (multi ancaman bencana), oleh karena itu kenali daerah di sekeliling apa ancaman (bahayanya), lalu siapkan strategi untuk penyelamatan diri jika sewaktu-waktu terjadi bencana.

“Misalnya kita tinggal dekat dengan sungai, ancamannya jelas banjir atau bahkan banjir bandang, maka strategi penyelamatan diri yang bisa dilakukan adalah jika hujan lebat terjadi dalam durasi lama dan intensitas tinggi serta tanda-tanda air sungai mulai naik (meluap), maka jangan menunggu banjir datang tapi kita bisa lakukan evakuasi secara mandiri ke tempat yang lebih aman,” ungkapnya.

Demikian juga jika permukiman dekat dengan lereng curam yang ada pepohonan, di sana ancamannya jelas, bisa pohon tumbang bisa juga tanah longsor atau bahkan keduanya. Siapkan strategi untuk evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika hujan lebat terjadi.

“Jika ada kejadian bencana yang membutuhkan penanganan, silakan hubungi call center kami 0361-251177 atau bisa melaporkan ke Whatsapp 0857-9224-0799. Mari lebih waspada dan selalu siap siaga dalam menghadapi berbagai potensi ancaman bencana, dengan tagline siap untuk SELAMAT,” pungkas Rentin. (djo)

Post a Comment

Previous Post Next Post