OJK Provinsi Bali menggelar forum yang mempertemukan pelaku UMKM di Bali dengan pebisnis ritel (retailer) Pepito Supermarket untuk mendorong kerja sama bisnis (business matching) melalui program UMKM Bali Nadi Jayanti, Jumat (10/11/2023). (Foto: OJK Bali)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bali terus berupaya
meningkatkan kualitas Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Bali melalui program
UMKM Bali Nadi Jayanti. “Nadi Jayanti” dalam Bahasa Bali berarti sukses dan
berjaya.
Bertempat di Kantor OJK Provinsi Bali di Denpasar, Jumat
(10/11/2023), OJK menggelar forum yang mempertemukan pelaku UMKM di Bali dengan
pebisnis ritel (retailer) Pepito
Supermarket untuk mendorong kerja sama bisnis (business matching).
Selain untuk mendorong kemajuan UMKM, program ini bertujuan
meningkatkan pengetahuan UMKM melalui capacity
building, dan mendorong akses permodalan UMKM, serta memperluas jangkauan
penjualan produk.
Pemberian nama program ‘UMKM Bali Nadi Jayanti’ ini dengan
harapan agar melalui program ini, pelaku UMKM di Bali mendapatkan tambahan
pengetahuan dan informasi sehingga mendorong kemajuan usaha.
Pada forum itu, produk UMKM yang dikurasi produk antara lain
minuman bubuk, madu, dan makanan kering. Seluruh pelaku UMKM peserta kurasi
mempresentasikan detail produk, keunggulan, dan kapasitas produksi.
Melalui kegiatan business
matching ini diharapkan akses perluasan pemasaran produk UMKM semakin
terbuka. Selain itu, pada kesempatan ini UMKM yang hadir saling sharing proses pembuatan produknya dan
pengalaman yang pernah diperoleh ketika bekerjasama dengan retailer lainnya.
Forum bussines
matching UMKM OJK Provinsi Bali ini merupakan kegiatan yang kedua.
Sebelumnya, OJK telah mempertemukan pelaku UMKM di Bali 17 pelaku UMKM snack/makanan ringan di Bali dengan Pepito
Supermarket dan delapan pelaku UMKM berhasil lolos dalam kurasi tahap pertama
Pepito.
Hingga Agustus 2023, total kredit perbankan di Bali
disalurkan kepada UMKM mencapai Rp53,79 triliun atau 52,74 persen dari total
kredit perbankan di Bali dengan pertumbuhan mencapai 5,82 persen yoy.
Besarnya porsi penyaluran kredit ini menunjukkan
keberpihakan perbankan terhadap UMKM di Bali. (lan/*)