GM PT PLN (Persero) UID Bali I Wayan Udayana Bali saat kegiatan melukis bersama, Jumat (24/11/2023). (Foto: PLN)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- PT PLN (Persero) konsisten dalam menerapkan
environmental, social, and governance (ESG) pada setiap lini bisnisnya. Tak
hanya fokus pada transisi energi yang mengedepankan penggunaan energi
terbarukan, kegiatan sosial kemasyarakatan terus ditingkatkan.
“Misi PLN melalui kegiatan sosial kemasyarakatan sebagai
bentuk mendukung penerapan ESG di lingkup kedinasan antara lain dengan
membahagiakan masyarakat khususnya mereka – mereka yang berkebutuhan khusus
seperti anak-anak dari Pusat Terapi Autis Pondok Kasih Puspa Bali,” kata I
Wayan Udayana, General Manager PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID)
Bali saat kegiatan melukis bersama, Jumat (24/11/2023).
Ia mengatakan, kegiatan tersebut merupakan spontanitas dari
pegawai untuk menyambung silaturahmi yang baik antara PLN dan rekan – rekan
pengelola dan anak – anak di Yayasan Sehati Bali (YSB) yang membawahi pusat
terapi autis tersebut.
“Semoga kegiatan ini mampu memberikan hal baik dan positif
yang bermanfaat bagi seluruh pihak,” tambahnya.
Sebagai perusahaan dinamis, PLN terus berupaya mendorong
penerapan ESG melalui pendekatan keanekaragaman, kesetaraan dan inklusi untuk
mencapai transisi energi di Indonesia. Komitmen ini didukung tak hanya oleh
manajemen, namun juga seluruh pegawai.
Melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL),
sepanjang tahun 2023 PLN telah menyalurkan setidaknya 23,7 persennya untuk
sosial kemasyarakatan termasuk mendukung terciptanya lingkungan inklusif di
Bali.
“Tak hanya mendorong pegawai untuk memiliki kepedulian
terhadap sesama, secara korporat PLN juga turut menyalurkan dana untuk
mendukung terciptanya inklusivitas dan kesetaraan bagi masyarakat di Bali,”
terang Udayana.
Ke depannya, program – program serupa akan terus dijalankan
dalam berbagai bentuk, sebagai wujud konkret penerapan ESG PLN.
Putu Phuspa Kula, Ketua Pusat Terapi Autis Pondok Kasih
Phuspa menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian PLN selama ini.
Dirinya yang akrab disapa Bunda ini sempat menuturkan kisah
harusnya saat memulai aksinya sebagai relawan.
“Kala itu bantuan dari PLN menjadi motivasi bagi kami untuk
konsisten membantu dan meyakinkan orang tua yang memiliki anak – anak
berkebutuhan khusus untuk memperoleh akses terapi bagi anak mereka,” tuturnya
sesaat setelah menyerahkan 2 buah lukisan hasil karya anak – anak dari YSB.
Terakhir, dirinya memohon doa dan dukungan agar harapannya
kelak untuk memiliki rumah singgah bagi anak – anak berkebutuhan khusus dapat
ia bangun tanpa membebani anak – anak tersebut.
(lan)