DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- Pemkot Denpasar terus mempercepat progres Kerjasama
Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) guna mewujudkan Sistem Penyediaan Air Minum
(SPAM) di Kota Denpasar.
Hingga kini, KPBU telah memasuki tahapan penyerahterimaan dokumen
penyiapan proyek KPBU yang diserahkan Direktur Pengembangan Pendanaan
Pembangunan Bappenas, Sri Bagus Guritno dan diterima Wakil Wali Kota Denpasar,
I Kadek Agus Arya Wibawa, di Kantor Wali Kota Denpasar, Rabu (4/10/2023).
Arya Wibawa dalam kesempatan tersebut menjelaskan, pemenuhan
air bersih di Kota Denpasar saat ini baru sebesar 81,11%. Belum maksimalnya
pemenuhan air bersih ini disebabkan karena tingkat kehilangan air di Kota
Denpasar yang cukup tinggi, mencapai 40,43%.
"Hal ini juga menjadi salah satu sebab penduduk Kota
Denpasar belum terlayani air bersih secara maksimal," ujarnya.
Dikatakan, dengan skema KPBU ini, ke depan air minum yang didistribusikan
merupakan air siap minum.
Dalam mendukung pengembangan SPAM siap minum, biaya yang dibutuhkan
sekitar Rp. 815 milyar. Hal tersebut meliputi penambahan 3 unit reservoir dan
pembangunan ZAMP. Perbaikan pipa distribusi secara menyeluruh agar air yang didistribusikan
dapat memenuhi standar.
“Kami Pemerintah Kota Denpasar sangat mendukung dilaksanakannya
penurunan NRW dan pengembangan sarana distribusi SPAM di Kota Denpasar sebagai
upaya untuk memenuhi layanan kebutuhan air bersih kepada masyarakat di Kota
Denpasar,” kata Arya Wibawa.
Sementara itu, Direktur Pengembangan Pendanaan Pembangunan Bappenas,
Sri Bagus Guritno menyampaikan, untuk meningkatkan pelayanan mengatasi
kebocoran yang tinggi memang menjadi prioritas, terlebih pipa yang digunakan
PDAM Denpasar ini umurnya sudah lebih 30 tahun.
Lebih lanjut dijelaskan, dengan skema KPBU ini, pipa air
menjadi baru sehingga kehilangan air bisa ditekan. Kehilangan air yang selama
ini terjadi, bisa disalurkan ke pelanggan yang lain.
“Dengan pola KPBU ini akan menggandeng badan usaha yang akan
menginvestasikan untuk menggganti pipa yang tua tersebut dengan pipa baru,”
ujarnya. (ananta/humas)