Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Federasi Olahraga Kabaddi Seluruh Indonesia (PP FOKSI), Maryoto Subekti, menjelaskan mengenai lima provinsi yang lolos ke PON XXI/2024, Kamis (26/10/2023) (FOTO: djo)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS - Lima provinsi, masing-masing Bali, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat dan Lampung meloloskan tim kabaddinya ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumatera Utara, September 2024 mendatang.
Lima provinsi tersebut menjadi yang terbaik saat berlangsungnya Babak Kualifikasi PON, yang berlangsung di Denpasar, belum lama ini.
Sekretaris Jenderal Pengurus Pusat Federasi Olahraga Kabaddi Seluruh Indonesia (PP FOKSI), Maryoto Subekti, Kamis (26/10/2023) menjelaskan, BK PON Kabaddi diikuti 14 provinsi berlangsung di GOR Lila Bhuana Denpasar.
“Semua pertandingan berjalan lancar, namun untuk hasil memang penuh kejutan dan di luar dugaan. Provinsi unggulan seperti Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Papua justru tersingkir dan tidak melaju ke PON 2024. Hal ini memang dikarenakan persaingan di BK PON sangat ketat,” ungkapnya.
Pria yang juga Wakil Ketua Umum KONI Bali itu mengatakan saat ini untuk cabor kabaddi memang Bali masih mendominasi. Namun bila melihat ketatnya persaingan di tingkat nasional, ia meminta seluruh atlet Bali tetap waspada.
Disinggung soal program PP FOKSI di tingkat nasional, Maryoto Subekti mengungkapkan akan memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk seluruh Pengprov FOKSI di Tanah Air menggelar berbagai kejuaraan open. Hal itu penting untuk menambah jam terbang atlet, termasuk persiapan menjaring atlet potensial menuju SEA Games 2025 di Thailand.
“Seluruh provinsi kami harapkan juga membuat kejuaraan di wilayah masing-masing dan mengundang tim-tim daerah lain. Tujuannya untuk silaturahmi sekaligus juga kami akan berburu tim untuk menuju SEA Games Thailand 2025 mendatang. Kami saat ini masih berjuang agar kabaddi dipertandingkan di SEA Games Tahiland 2025,” pungkasnya.
Sementara Ketua Umum PP FOKSI, I Gusti Bagus Alit Putra menanggapi permintaan salah satu peserta BK PON agar memperbanyak kejuaraan, mengatakan bahwa untuk mewujudkan pemerataan prestasi kabaddi di Indonesia terbentur masalah anggaran.
Termasuk di level Asia, cabang olahraga kabaddi belum mampu berpartisipasi dalam perhelatan Asian Games 2022 Hangzhou, karena masalah anggaran, dan belum terbentuknya tim PP FOKSI secara maksimal.
“Kita memang kalah dari segi pelatihannya, dananya juga. Di negara lain itu full dibantu dana mereka, sementara kita nyari-nyari sendiri,” tuturnya. (djo)