Suasana kegiatan LMSKU OJK Championship Tahun 2023 yang digelar OJK Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara di DenpasaR, Bali, Jumat (6/10/2023). (Foto: OJK)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS-
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus menggelar berbagai kegiatan di berbagai daerah
untuk meningkatkan literasi keuangan khususnya di kalangan generasi muda yang
membutuhkan banyak pengetahuan dalam membangun masa depannya.
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa
Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi hadir
membuka kegiatan Learning Management
System Edukasi Keuangan (LMSKU) OJK Championship
Tahun 2023 (LOC 2023) yang digelar OJK Kantor Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara
di DenpasaR, Bali, Jumat (6/10/2023).
Kegiatan tersebut digelar untuk meningkatkan literasi
keuangan pelajar SMA yang ada di Provinsi Bali sebagai bagian dari komitmen OJK
dalam meningkatkan literasi keuangan masyarakat sejak usia muda.
“OJK berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan literasi
keuangan masyarakat sedini mungkin. Dengan memiliki literasi keuangan yang
baik, maka generasi muda dapat merencanakan keuangan dengan bijak dalam
mewujudkan masa depan yang sejahtera. Dengan memahami dengan baik produk dan
layanan jasa keuangan, maka manfaat yang diperoleh pun dapat dimaksimalkan
serta terhindar dari investasi bodong dan pinjaman online ilegal,” kata Friderica.
Lebih lanjut, Friderica meyampaikan, literasi keuangan juga
akan meminimalisir generasi muda menjadi korban dari fenomena Fear of Missing Out (FOMO) dan You Only Live Once (YOLO) yang identik
dengan gaya hidup yang konsumtif. Kegiatan ini akan membantu untuk mewujudkan
generasi tangguh dan generasi yang bijak dalam pengelolaan keuangan.
Kegiatan LOC 2023 dihadiri juga oleh Kepala OJK Regional 8
Bali dan Nusa Tenggara Kristrianti Puji Rahayu, perwakilan dari Pemerintah
Provinsi Bali I Gede Ketut Seputra Aryadi, Direktur Utama PT Bank Pembangunan
Daerah (BPD) Provinsi Bali I Nyoman Sudharma, dan perwakilan guru dan murid
dari lima SMA atau setingkat di Provinsi Bali.
Target literasi keuangan bagi pelajar SMA usia 15 s.d. 17
tahun sesuai dengan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK)
Tahun 2022 yang menyatakan tingkat literasi kalangan muda hanya mencapai 43,28
persen dan inklusi sebesar 69,30 persen. Artinya masih banyak generasi muda
pada rentang usia ini yang sudah mengakses produk dan layanan jasa keuangan
tetapi belum memahami sepenuhnya produk dan layanan jasa keuangan dimaksud.
Kegiatan telah dilaksanakan dari 21 Agustus 2023 sampai
dengan 23 September 2023. Siswa diminta untuk menyelesaikan sebelas modul
pembelajaran keuangan yang dapat diakses melalui https://lmsku.go.id.
Modul pembelajaran terdiri dari modul perbankan, modul
pengenalan OJK dan waspada investasi, modul perencanaan keuangan, dan modul digital financial literacy. Selain itu,
peserta juga harus menyelesaikan modul pergadaian, modul asuransi, modul pasar
modal, modul perusahaan pembiayaan, modul fintech
lending dan modul dana pensiun.
Peserta lomba berasal dari 113 sekolah dengan total 130 tim.
Pada akhir penilaian terdapat lima sekolah yang memiliki nilai tertinggi yaitu
SMA Negeri 1 Semarapura, SMAN 4 Denpasar, SMAN 1 Singaraja, SMK Negeri 1
Tabanan, dan SMK Negeri 1 Tampaksiring. Setelah melewati rangkaian penjurian
maka SMA Negeri 1 Semarapura diumumkan sebagai juara LOC 2023.
Sejak pelaksanaan LOC 2023, jumlah pengguna LMSKU di
Provinsi Bali mengalami peningkatan sebesar 487 persen yakni dari 840 pengguna
pada Juli 2023 menjadi 4.929 pengguna pada September 2023 (data per tanggal 23
September 2023). Sehingga, Provinsi Bali menjadi pengguna LMSKU terbanyak di
Indonesia. LMSKU diharapkan dapat meningkatkan dan memasifkan program literasi
keuangan di tingkat pelajar.
Keberhasilan pelaksanaan LOC 2023 merupakan hasil kolaborasi
dari OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara dengan Dinas Pendidikan, Kepemudaan
dan Olahraga Provinsi Bali, Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Bali, Musyawarah
Guru Mata Pelajaran (MGMP) Ekonomi Provinsi Bali dan PT BPD Provinsi Bali.
OJK juga telah melaksanakan kegiatan workshop kepada MGMP Ekonomi Provinsi Bali untuk mengenalkan fitur
dan modul LMSKU agar di masa yang akan datang guru dapat menjadi fasilitator
bagi pelajar sehingga LMSKU dapat digunakan untuk mengukur pemahaman edukasi
keuangan.
OJK juga senantiasa berupaya meningkatkan inklusi keuangan
di generasi muda. Pada kesempatan yang sama, OJK menggandeng PT BPD Provinsi
Bali untuk membuka tabungan Simpanan Pelajar (Simpel) bagi seluruh peserta. Diharapkan
dengan dibukanya tabungan ini maka pelajar dapat mengelola keuangan dengan baik
termasuk uang saku yang dimiliki.
Pelajar juga didorong untuk dapat membedakan kebutuhan dan
keinginan, sehingga terhindar dari pola hidup yang konsumtif.
Berbagai upaya, sinergi dan kolaborasi dilakukan OJK,
Pemerintah Daerah Provinsi Bali, PUJK dan Civitas Akademik untuk mendorong
peningkatan literasi dan inklusi keuangan di daerah. Masyarakat yang
terliterasi akan terhindar dari kejahatan keuangan dan pada akhirnya diharapkan
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah. (lan/*)