OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara meluncurkan Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (KPSP) Pertanian pada Bali FINEF 2023, di Tabanan yang merupakan puncak BIK di Provinsi Bali, Jumat (27/10/2023). (Foto: OJK)
TABANAN,
PERSPECTIVESNEWS- OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara meluncurkan
Kredit/Pembiayaan Sektor Prioritas (KPSP) Pertanian kepada petani padi pada
acara Bali Financial Experience Festival (BALI FINEF) 2023, di Tabanan yang merupakan
puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023 di Provinsi Bali, Jumat (27/10/2023).
Peluncuran KPSP dilakukan Wakil Ketua Dewan Komisioner OJK,
Mirza Adityaswara, didampingi oleh Anggota Komisi XI DPR RI I Gusti Agung Rai
Wirajaya, Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Kristrianti Puji Rahayu,
Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, Ketua Forum Komunikasi Lembaga Jasa
Keuangan (FKLJK) Provinsi Bali I Nyoman Sudharma, serta pengurus dan anggota
FKLJK Provinsi Bali.
“Ke depan KPSP di Kabupaten Tabanan, diharapkan dapat
menjadi solusi untuk permasalahan yang dihadapi petani dengan sasaran petani
padi yang berada di kelompok subak yang merupakan organisasi kemasyarakatan
yang khusus mengatur sistem pengairan sawah (irigasi),” kata Mirza.
KPSP sektor pertanian ini diharapkan bisa mendongkrak
kredit/pembiayaan sektor pertanian di Bali yang masih sangat rendah yaitu hanya
5,13 persen dari portofolio kredit industri di Bali. Jumlah ini masih jauh
dibandingkan dengan kredit di sektor penunjang pariwisata (akomodasi, makan dan
minum) yang porsinya mencapai dua kali lipat. Keberadaan KPSP diharapkan bisa
membantu permodalan bagi petani ketika akan memulai musim tanam padi.
Sebelumnya, pada Juni 2021 OJK telah mengeluarkan Generic Model Skema Kredit/Pembiayaan
Sektor Prioritas (KPSP) Pertanian yang menjadi acuan bagi program Tim Percepatan
Akses Keuangan Daerah (TPAKD) di sektor pertanian.
Bulan Inklusi
Keuangan
Dalam rangka BIK 2023, OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara
bersinergi dengan industri jasa keuangan di Bali telah melaksanakan lebih dari
300 kegiatan edukasi dan inklusi keuangan di seluruh kabupaten/kota di Provinsi
Bali.
Berbagai kegiatan edukasi dan inklusi keuangan telah
dilakukan yang diperuntukkan bagi pelaku UMKM dan ibu rumah tangga serta
edukasi kepada pelajar melalui Learning Management System OJK dalam bentuk
lomba LMSKU OJK Championship (LOC) Tahun 2023 dengan peserta mencapai 2.600
pelajar, edukasi dalam bentuk KKN Literasi Inklusi dengan Universitas Udayana di
10 desa di Bali. Selain itu, juga diadakan kelas UMKM Bali Nadi Jayanti sebagai
inkubator dalam menciptakan UMKM yang tangguh.
Kristrianti Puji Rahayu dalam sambutannya mengatakan OJK
terus berupaya mendorong perluasan jangkauan akses keuangan melalui TPAKD yang
telah terbentuk di provinsi dan 9 Kabupaten/Kota di Bali.
“Dalam rangka memberdayakan komunitas difabel, OJK bersama
TPAKD juga memberikan pendampingan dan akses pembiayaan kepada penenun dan
peternak difabel dalam program Ekonomi Keuangan Inklusif. No one left behind!,” kata Kristrianti Puji Rahayu.
Berbagai program juga telah dilakukan dan menyasar seluruh
komponen masyarakat seperti program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR). PT BPD
Bali memperoleh penghargaan KEJAR nasional, program sampahmu produk keuanganmu,
dan program optimalisasi KUR kepada petani bawang.
Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya menyampaikan masyarakat
di Kabupaten Tabanan yang terdiri dari 10 kecamatan masih memerlukan peningkatan
literasi dan inklusi keuangan, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan produk
dan layanan jasa keuangan dengan baik dan mendukung usaha yang dimiliki.
Kegiatan BALI FINEF 2023 dimeriahkan oleh expo UMKM binaan Kabupaten Tabanan dan booth lembaga jasa keuangan, talkshow Literasi dan Inklusi Keuangan
oleh OJK.
Selain itu juga dilakukan pemberian Kredit Mesari dari PT
BPD Bali dengan total pembiayaan Rp40 juta dan Asuransi Usaha Tani Padi untuk
luas lahan 4 hektar dengan nilai pertanggungan Rp24 juta dari PT Jasindo kepada
empat orang petani dari kelompok tani Subak Bengkel. FKLJK juga memberikan bantuan
Rp30 juta kepada 150 masyarakat miskin dan difabel.
Juga diberikan Simpanan Pelajar (SimPel) kepada 10 siswa
miskin dengan total tabungan sebesar Rp10 juta, produk SimPel iB (Syariah) dari
PT Bank Syariah Indonesia kepada dua siswa berprestasi senilai Rp1 juta, dan pemberian
pembiayaan Mekaar dari PT Permodalan Nasional Madani kepada lima UMKM sebesar
Rp23 juta.
OJK, Pemerintah Daerah Provinsi Bali dan FKLJK Provinsi Bali
berkomitmen untuk terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan melalui
TPAKD. Dengan kolaborasi yang kuat, diharapkan bahwa TPAKD dapat mewujudkan
keuangan yang inklusif dan meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat Bali.
(lan)