Bupati Tamba saat mengunjungi Ekowisata Taman Gumi Banten Hutan Desa Pulukan usai menyerahkan bantuan dana sebesar Rp.15 juta, Minggu (8/10/2023). (Foto: Humas Jembrana)
JEMBRANA,
PERSPECTIVESNEWS- Salah satu upaya mewujudkan misi Pemerintah Kabupaten Jembrana
dalam pelestarian dan menjaga kesucian hutan dan pegunungan (Wana Kerthi),
Bupati Jembrana I Nengah Tamba dukung pelestarian hutan yang dilakukan Kelompok
Tani Hutan (KTH) Pulukan.
Hal tersebut dibuktikan Bupati Tamba dengan menyerahkan
langsung bantuan dana sebesar Rp.15 juta saat mengunjungi Ekowisata Taman Gumi
Banten Hutan Desa Pulukan, Minggu (8/10/2023).
Bantuan tersebut bersumber dari hasil Tournament Charity
Jembrana Bahagia yang telah sukses diselenggarakan Pemerintah Kabupaten
Jembrana pada (9/9/2023) lalu untuk membangun MCK di Kawasan Ekowisata Taman
Gumi Banten Hutan Desa Pulukan.
Dalam sambutannya Bupati Tamba menyampaikan kepada KTH
Pulukan serta masyarakat Desa Pulukan agar betul-betul menjaga hutan dengan
baik.
"Melestarikan hutan itu berfungsi untuk membendung air,
terlebih ke depan kita akan mengalami pemanasan global, disini dengan giatnya
masyarakat melakukan penghijauan otomatis air itu bisa terjaga," ucapnya.
Hal yang sama juga ditekankan Bupati Tamba kepada KTH Giri
Amerta saat memantau pembangunan pelinggih di kawasan hutan Giri Puti yang
terletak di Banjar Yeh Buah, Desa Yehembang Kauh.
"Kita jaga dan lestarikan hutan kita, serta masyarakat
di sekitar agar diedukasi tentang pengetahuan bagaimana pentingnya menjaga
hutan menjaga alam ini," ujar Tamba.
Lebih lanjut, dalam menyongsong Jembrana Emas 2026, Bupati
Tamba menyampaikan hal ini merupakan bagian dari komitmen membangun dan
memperkuat ekosistem.
"Tentu ini menjadi barang yang sangat mahal hutan kita
ini, nanti pada saatnya di tahun 2026, 2027 akan dikunjungi wisatawan karena
kita kembali ke back to nature
(kembali ke alam) konsep wisata ke depan, dan kita miliki itu," imbuhnya.
Sementara itu Kepala Desa Pulukan I Wayan Armawa
menjelaskan, Ekowisata Taman Gumi Banten Hutan Desa Pulukan merupakan hutan
yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
"Konsep yang kita bangun untuk mengembangkan wisata
agro adalah hutan itu biar tetap alami namun hasilnya bisa dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk kesejahteraan masyarakat Pulukan pada khususnya dan Jembrana
pada umumnya," ungkapnya.
Ia mengatakan telah menanam ribuan bibit pohon buah-buahan
berbagai jenis yang mana hasil panen yang didapat nantinya bisa dimanfaatkan
masyarakat Desa Pulukan.
"Kita sudah menanam 1000 bibit pohon durian jenis kane,
musang king, bawor, duri hitam, beberapa bibit ada yang sudah besar dan ada
manggis, pala juga ada di wilayah hutan Desa Pulukan ini," ucap Armawa.
Di lain sisi, Kepala Desa Yehembang Kauh I Komang Darmawan
mengatakan, kawasan Hutan Giri Putri merupakan kawasan wisata hutan yang
dikenal dengan hutan belajar.
"Hutan belajar ini dibentuk karena adanya krisis
pengetahuan tentang hutan, sudah banyak siswa/siswi sekolah dari tingkat SD
sampai dengan universitas mengunjungi tempat ini," ungkapnya.
Pihaknya berharap kawasan Hutan Giri Putri yang merupakan
perpustakaan alam agar dijaga kelestarianya untuk memberikan pemahaman pada
masyarakat tentang kesadaran untuk saling menjaga hutan.
“Saya harap ke depan, keberlanjutan Hutan Belajar ini agar
dapat lebih berkembang, karena selain menjaga kelangsungan hidup manusia, hutan
juga menjadi habitat bagi tanaman maupun binatang endemik Jembrana,"
pungkas Darmawan. (komang/humas)