Open house Politeknik Negeri Bali serangkaian penyerahan penghargaan sebagai ‘The Most Supporting Partner’, di Jimbaran, Badung, Kamis (26/10/2023). (Foto: Humas Pemprov. Bali)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS - Bappeda Provinsi Bali menerima penghargaan sebagai ‘The
Most Supporting Partner’ dari Politeknik Negeri Bali.
Penghargaan diserahkan Direktur Politeknik Negeri Bali I
Nyoman Abdi pada acara Open House Politeknik Negeri Bali, di Jimbaran, Badung,
Kamis (26/10/2023).
Penghargaan ini diberikan karena Bappeda Provinsi Bali karena
dinilai sebagai mitra yang paling mendukung dalam implementasi pendidikan
vokasi di Politeknik Negeri Bali (PNB).
Sebelumnya, Wakil Direktur Bidang Kerjasama I Ketut Sutama
dalam sambutannya mengatakan, berkembangnya pendidikan vokasi di Politeknik
Negeri Bali tidak lepas dari peran serta mitra dunia usaha dunia industri
(DUDI).
Menurutnya, kemitraan dengan industri adalah pondasi yang
tak terpisahkan dari perkembangan PNB sebagai salah satu Perguruan Tinggi
Vokasi di Bali. Peran industri ini sangat penting dalam mendukung kemajuan PNB
dengan memberikan wawasan langsung, bimbingan, dan peluang kerja bagi
mahasiswa. Mitra industri PNB juga berperan besar terhadap pengembangan
kurikulum PNB, sehingga mampu relevan dengan tuntutan industri, agar lulusan
PNB memiliki keterampilan dan pengetahuan yang sesuai dengan kebutuhan pasar
kerja.
Guna menghargai kontribusi berharga dari mitra ini PNB
memberikan penghargaan sebagai bentuk apresiasi yang dirangkaikan dengan
kegiatan Open House Politeknik Negeri Bali. Diharapkan ini akan mendorong
hubungan yang lebih erat dengan mitra industri serta menjadi motivasi untuk
terus berkolaborasi dalam memajukan pendidikan vokasi dan menciptakan lulusan
yang siap untuk menghadapi tantangan dunia kerja.
Open House bertema “Stepping into International Level
through Industrial Partnership” juga dirangkaikan dengan Dialog Interaktif
dengan narasumber Bappeda Provinsi Bali yang diwakili Kepala Bidang
Pemerintahan dan Pembangunan Manusia dan Kepala Cabang BPD Bali Cabang Badung.
Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, IB Gde
Wesnawa Punia menyampaikan, Bali dihadapkan pada persoalan pertama PDRB Bali saat
ini pada posisi low middle income.
Persoalan kedua adalah indeks daya saing tenaga kerja yang
perlu ditingkatkan sehingga perlu disusun kurikulum yang mampu meningkatkan
daya saing.
Tingkat pengangguran terbuka Provinsi Bali pada 2021 sampai
2023 ada fluktuasi cenderung terjadi penurunan.
Bila melihat data pengangguran terbuka menurut pendidikan
tertinggi yang ditamatkan, klaster SMK, Diploma dan Universitas terlihat
persentasenya tinggi. Ini perlu digarap bersama untuk menghadapi persaingan
tingkat global. Sehingga peran semua pihak perlu dalam mendorong penerapan
pendidikan vokasi agar menyerap tenaga kerja sesuai kompetensi.
Walaupun serapan tenaga kerja di Bali cukup baik. Namun bila
melihat link and match dengan DUDI masih belum sesuai dengan harapan.
BPS Provinsi Bali merilis data Persentase Penduduk Bekerja
menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan pada Februari 2023 menunjukkan
lulusan Diploma I/III yang bekerja sebesar 4,57%, lulusan universitas sebesar
13,1%, dan lulusan kejuruan sebesar 14,96%.
Terkait hal itu sistem vokasi hendaknya harus mampu
mengikuti dinamika industri sekarang (demand oriented). Sehingga diperlukan
sinergi perguruan tinggi dengan mitra dudi melalui dukungan pemerintah provinsi
Bali untuk percepatan pembangunan daerah Bali.
Hadir pada kesempatan tersebut mitra PNB antara lain BPD
Bali, Kadin Provinsi Bali, perusahaan konstruksi, perhotelan dan restoran, dan
sekolah. (yus/hum)