Wali Kota I Gusti Ngurah Jaya Negara bersama Anggota DPRD Bali, AA Gede Agung Suyoga, Wakil Ketua DPRD Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira dan Sekda Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana saat panen Padi Pandan Wangi di Subak Intaran Barat, Desa Sanur Kauh, pada Jumat (8/9/2023) (FOTO: Agus)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS – Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara melakukan panen Padi Pandan Wangi di Subak Intaran Barat, Desa Sanur Kauh, Jumat (8/9/2023). Panen varietas padi yang nasinya memiliki aroma pandan ini setelah masa tanam selama tiga bulan.
Sejak tiba, Wali Kota Jaya Negara langsung menyapa dan berbincang dengan petani di subak tersebut. Dalam kesempatan itu, Jaya Negara turut memanen, baik secara manual maupun menggunakan mesin.
Hadir dalam kesempatan tersebut, Anggota DPRD Bali, AA Gede Agung Suyoga, Wakil Ketua DPRD Denpasar, I Wayan Mariyana Wandhira, Sekda Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, Pimpinan OPD, Forum Pekaseh, Perbekel Desa Sanur Kauh, I Made Ada, serta petani di wilayah Subak Intaran Barat.
Jaya Negara di sela kegiatan panen menjelaskan, panen padi varietas Pandan Wangi ini merupakan bukti bahwa petani di Denpasar masih tetap produktif. Sehingga menjadi suatu kebanggaan di pusat kota terdapat lahan pertanian produktif dengan kualitas beras yang baik.
"Tentunya kami memberikan apresiasi kepada seluruh petani, khususnya Subak Intaran Barat ini, dimana mampu memberikan hasil pertanian berupa padi Pandan Wangi yang dikenal sebagai padi berkualitas," ujarnya.
Lebih lanjut pihaknya berharap petani di Kota Denpasar terus semangat dan tetap produktif. Bahkan, Pemkot Denpasar memberikan dukungan penuh terhadap pertanian yang menyejahterakan petani. Tak hanya itu, pihaknya juga telah memberikan keringanan pajak bagi lahan sawah produktif, jaminan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan bagi petani. Selain itu, memastikan ketersediaan bibit, pupuk, mesin pemotong padi, hingga pemasaran juga terus dioptimalkan Pemkot Denpasar untuk menambah semangat para petani.
Kadis Pertanian Kota Denpasar, AA Gde Bayu Brahmasta mengatakan, panen padi di Subak Intaran Barat ini dilaksanakan setelah masa tanam tiga bulan. Dimana, panen yang dilaksanakan di atas lahan seluas kurang lebih 60 hektare ini menghasilkan gabah kering panen sebanyak 13 ton/hektare, atau mencapai sekitar 780 ton untuk keseluruhan di Subak Intaran Barat.
Padi Pandan Wangi merupakan salah satu varietas dari padi bulu yang ditanam di Kota Denpasar. Karena nasinya beraroma pandan, maka padi dan beras ini terkenal dengan sebutan Pandan Wangi.
Keunggulan padi jenis ini adalah kualitasnya yang dikenal baik dan tergolong premium. Sehingga secara otomatis harganya lumayan tinggi yang diharapkan mampu menyejahterakan petani. Seluas 1.700 hektare lahan sawah di Denpasar akan panen di bulan September ini.
Pekaseh Subak Intaran Barat, Made Sudiartana alias Pak Tolih mengatakan, harga jual padi Pandan Wangi mencapai Rp450 ribu per are. Dimana, proses pemasaran padi telah bekerja sama dengan LUPM. Sehingga padi yang dihasilkan secara berkelanjutan sudah memiliki pasar tersendiri. (ags)