Perspectives News

Wali Kota Jaya Negara Ngayah Nyangging Serangkaian Metatah Massal di Desa Dauh Puri Kaja

 


Wali Kota Jaya Negara saat ngayah nyangging serangkaian metatah massal di Desa Dauh Puri Kaja, Jumat (22/9/2023).  (Foto: Ays/Humas Denpasar)

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara ngayah nyangging serangkaian karya mapandes/metatah massal yang digelar pertama kalinya oleh Desa Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, di Wantilan Pura Agung Lokanatha, Jumat (22/9/2023).

Terlihat sejak pagi, ratusan warga sudah tampak memadati areal Bale Peyadnyan untuk mengikuti prosesi upacara mepandes massal. Dari prosesi ini turut melibatkan penyandang disabilitas sebagai peserta.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, Ketua Komisi Satu DPRD Kota Denpasar, I Ketut Suteja Kumara, Camat Denpasar Utara, I Wayan Yusswara, serta undangan dan tokoh masyarakat desa setempat.

Di sela Karya Mepandes, Walikota Denpasar, Jaya Negara mengatakan bahwa ritual potong gigi (mepandes) yang merupakan salah satu ritual manusa yadnya yang wajib dilakukan.

“Dalam Agama Hindu, mepandes wajib dilakukan ketika anak menginjak usia remaja atau sudah dewasa. Ritual ini bertujuan untuk mengendalikan 6 sifat buruk manusia yang menurut agama Hindu dikenal dengan istilah Sad Ripu (enam musuh dalam diri manusia),” ujarnya.

Ditambahkan, selain merupakan sebuah kewajiban yang dilaksanakan dalam kehidupan, metatah merupakan upacara untuk menetralisir sifat buruk dalam diri manusia yang disebut dengan Sad Ripu yang meliputi Kama (sifat penuh nafsu indriya), Lobha (sifat loba dan serakah), Krodha (sifat kejam dan pemarah), Mada (sifat mabuk atau kemabukan), Matsarya (sifat dengki dan irihati), dan Moha (sifat kebingungan atau susah menentukan sesuatu).

Sementara Perbekel Desa Dauh Puri Kaja, I Gusti Ketut Sucipta mengatakan, kegiatan metatah massal ini untuk pertama kalinya diadakan oleh Desa Dauh Puri Kaja.

“Metatah massal ini diikuti oleh 43 orang peserta dengan 5 sangging yang diikuti warga wed/asli desa setempat yang nantinya akan terus kami adakan secara rutin setiap 2 tahun sekali," ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan, kegiatan ini merupakan sebuah program baru dari Desa Dauh Puri Kaja yang bertujuan membantu dan meringankan beban masyarakat kurang mampu sehingga dapat menekan pengeluaran masyarakat dalam melaksanakan yadnya, dikarenakan semua ini gratis.  (ays/hum)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama