General Manager PT PLN (Persero) UID Bali, I Wayan Udayana. (Foto: PLN)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- PT PLN (Persero) menerima kunjungan misi perdagangan dan
investasi multi-sektor Pemerintah Australia Barat dalam rangka Indonesia
Connect Roadshow 2023.
Perwakilan Pemerintah Australia Barat, Executive Director,
Invest and Trade Western Australia, Daisy Pope menyampaikan maksud kunjungannya
yakni membawa misi utama yang salah satunya berkaitan dengan transisi energi khususnya
pada pengembangan industri kendaraan listrik di Indonesia termasuk di Bali.
“Kami berterima kasih atas kesempatan ini yakni untuk
mempelajari lebih lanjut terkait transisi energi dan dekarbonisasi demi
mewujudkan masa depan bebas karbon,” ucap Pope pada pertemuan yang
diselenggarakan di kantor PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Bali,
Jumat (8/9/2023).
General Manager PT PLN (Persero) UID Bali, I Wayan Udayana
saat menerima kunjungan tersebut menyampaikan potensi pengembangan ekosistem
kendaraan listrik berbasis baterai di Bali yang memperoleh dukungan baik dari
pemerintah daerah maupun masyarakat.
“Ekosistem kendaraan listrik di Bali memperoleh dukungan
yang positif dari pemerintah provinsi melalui regulasi yang diterbitkan, serta
dari masyarakat yang memang memiliki local
wisdom untuk menjaga keseimbangan alam,” kata Udayana.
Ia menekankan, dengan adanya dukungan Pemerintah Bali yang
menjadi satu – satunya provinsi di Indonesia yang memiliki rencana aksi
regional, sehingga mampu mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik.
“Bali menjadi satu-satunya provinsi yang merespon Peraturan
Presiden nomor 55 tahun 2019 melalui Peraturan Gubernur Bali nomor 48 tahun
2019 dan Rencana Aksi Regional E- Mobilitas Bali 2022 – 2026,” paparnya.
Ia menambahkan, PLN mendukung penuh percepatan ekosistem
kendaraan listrik dengan menyediakan pasokan listrik yang cukup, membangun
infrastruktur pengisian ulang kendaraan listrik, mengintegrasikan melalui
aplikasi dan memberikan insentif bagi pengguna kendaraan listrik.
“PLN juga telah melakukan proyeksi terhadap kebutuhan SPLU (Stasiun
Pengisian Listrik Umum), SPBKLU (Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum)
dan SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) hingga tahun 2026 untuk
menyambut kesiapan kebijakan insentif dari pemerintah terhadap populasi
kendaraan listrik,” terang Udayana.
Kini PLN telah menghadirkan 57 unit SPKLU yang terdiri dari
tipe ultra fast charging (UFC), fast charging (FC), medium charger (MC), dan
slow charger (SC) tersebar di 26 lokasi di Bali.
“Selama ini PLN membangun SPKLU, SPBKLU, serta SPLU secara
mandiri, namun kini sudah terbuka peluang untuk berkolaborasi dan bekerja sama
demi meningkatkan jumlah dan penyebaran infrastruktur kendaraan listrik,”
imbuhnya.
Terakhir, Udayana berharap melalui penjelasan dan pertemuan
yang diinisiasi Pemerintah Australia Barat ini nantinya mampu memberikan nilai
tambah bagi kedua belah pihak serta dapat mendukung upaya PLN dan seluruh pihak
mewujudkan percepatan ekosistem kendaraan listrik di Bali. (lan/*)