DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- ITB STIKOM Bali melaksanakan program Transformative
Educator Program (TEP). Kegiatan pembelajaran untuk para pengajar itu diikuti
oleh 100 orang dosen kampus IT terbesar di Bali Nusra tersebut.
Direktur Urusan Internasional ITB STIKOM Bali Yudi Agusta,
PhD menjelaskan, TEP dilaksanakan dalam konsep Nusantara Consortium bersama 10
universitas lain di Indonesia.
"Pola pembelajarannya tidak hanya mengacu pada materi
tapi juga mendorong mahasiswa aktif dalam mencari pengetahuan, merefleksikan
pengetahuan yang dimiliki kemudian melihat implementasi yang sudah
dilakukan," jelas Yudi Agusta, Senin (11/9/2023).
Program tersebut akan ditempuh dengan minimal waktu
pelatihan 3 bulan. Namun, jika dosen peserta ingin memperpanjang masa
pembelajaran, masih diberikan kesempatan hingga satu tahun.
ITB STIKOM Bali sendiri menggelar pembelajaran pada batch
kedua yang mulai dilaksanakan pada 8 September 2023. Seluruh modul yang ada,
kata Yudi, tersedia secara online. Peserta dapat mengunduh empat modul untuk
pembelajaran selama tiga bulan.
"Pelaksanaannya melalui Qedex by Qaspir Pendidikan
Indonesia. Materi yang diunduh peserta berisi wawasan dalam mengubah pola
pembelajaran di kampus," jelasnya demikian.
Dalam hal pola pembelajaran di kampus, pelatihan dosen itu
tidak memfokuskan pada teori. Tapi memberikan pantulan kepada mahasiswa untuk
mendefinisikan kekurangan maupun kendala dalam mengikuti materi kuliah di
kampus.
Menurut Yudi, interaksi antara dosen dan mahasiswa saat
pertemuan akademis seringkali terjadi kesenjangan. Dengan pembelajaran
transformatif, gap yang ada dapat
tertutupi oleh usaha mahasiswa sendiri.
"Di sini ada unsur pembelajaran dari dosen, unsur
refleksi diri dan ada unsur usaha mahasiswa untuk menutup gap itu sesuai yang didefinisikan," jelas Yudi.
Transformative Educator Program yang diinisiasi oleh ITB
STIKOM Bali ini akan diterapkan di kampus secara bertahap pasca para dosen
peserta TEP selesai mengikuti pembelajaran.
Program itu diikuti oleh sejumlah universitas di Indonesia
diantaranya, Pradita University, STIKI Malang, STIMIK Tidore Mandiri,
Universitas Bina Dharma. Sedangkan, STIMIK Widya Cipta Dharma dalam proses
konfirmasi kepesertaan.
"Sebenarnya ada program yang sama dari pemerintah untuk
dosen yang baru mengabdi di perguruan tinggi. Tapi ITB STIKOM Bali mengambil
inisiatif agar dosen mendapatkan pengetahuan lebih bagaimana cara mengajar,
supaya tujuan pembelajaran lebih mudah dicapai," jelas Yudi Agusta. (rls)