Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Denpasar, AA Gde Risnawan saat mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Tahun 2023 secara virtual di Kantor Wali Kota Denpasar, Senin (18/9/2023). (Foto: Ags/Humas Denpasar)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- Pemerintah Kota Denpasar siap bersinergi dengan
Pemerintah Pusat dalam mendukung pengendalian inflasi.
Hal tersebut diungkapkan Asisten Perekonomian dan
Pembangunan Setda Kota Denpasar, AA Gde Risnawan saat mengikuti Rakor
Pengendalian Inflasi Tahun 2023 secara virtual di Kantor Walikota Denpasar,
Senin (18/9/2023).
Turut mendampingi pada kesempatan tersebut, Kadis Perindag
Kota Denpasar, Ni Nyoman Sri Utari, Kadis Kominfos Kota Denpasar, IB Alit Adhi
Merta, Kabag Perekonomian Setda Kota Denpasar, I Wayan Putra Sarjana, Tim
Pengendali Inflasi Daerah Kota Denpasar, serta instansi terkait lainnya.
Dalam arahannya, Irjen Kementerian Dalam Negeri, Tomsi Tohir
dalam arahannya mengatakan, saat ini Tim Pengendali Inflasi baik di pusat
maupun di daerah masih berupaya untuk mengatasi harga pangan khususnya
komoditas beras.
“Sudah tiga minggu lebih harga beras terus merangkak naik
dan belum menghasilkan penurunan yang signifikan hingga saat ini, hal ini harus
menjadi kewaspadaan agar inflasi tidak meningkat,” katanya.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Denpasar, AA
Gde Risnawan didampingi Kabag Perekonomian Setda Kota Denpasar, I Wayan Putra
Sarjana menjelaskan, Pemkot Denpasar terus menggencarkan beragam upaya dalam
menakan dan mengendalikan inflasi di Kota Denpasar.
Hal ini termasuk juga membangun sinergitas dengan Pemerintah
Pusat dalam perumusan kebijakan, inovasi serta program prioritas.
"Pada intinya kami di Pemerintah Kota Denpasar siap
bersinergi dengan Pemerintah Pusat, baik itu kebijakan, inovasi dan program
dalam penanganan inflasi berkelanjutan," ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, hingga saat ini angka inflasi Kota
Denpasar pada Agustus berada di kisaran 0,21 persen sedangkan angka
inflasi tahun kalender Kota Denpasar berada di angka 1,58 persen dimana
komoditi penyumbang inflasi di Kota Denpasar diketahui yakni cabai rawit, akademi/perguruan
tinggi, canang sari, sekolah dasar, air kemasan, beras hingga telur ayam.
"Saat ini harga beras mulai meningkat dan menjadi
perhatian serius TPID Kota Denpasar," jelasnya.
Dikatakannya, beragam inovasi terus dioptimalkan Pemkot
Denpasar dalam mendukung pengendalian inflasi. Mulai dari pelaksanaan Rakornas
Pengendalian Inflasi, koordinasi dengan Bulog, pemantauan stok dan pasokan
harga pangan, Rakor Pengendalian Inflasi Daerah, pelaksanaan panen padi dan jagung,
bazzar pangan, stabilisasi pasokan dan harga pangan, panen bawang merah dan pemantauan
stok beras.
"Kami berharap melalui giat program dan inovasi ini,
bisa produktif dalam menekan angka inflasi di Kota Denpasar," ujarnya. (ags/hums)