Pemkot Denpasar bersama Save The Children Indonesia akan merilis MRC yang berisi 500 telur nyamuk Aedes Aegypti yang terpapar bakteri Wolbachia untuk disebarkan di 501 titik di Desa Pemecutan Kelod, 18 September 2023. (Foto: Humas Denpasar).
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- Pemerintah Kota Denpasar bersama Save The Children
Indonesia akan merilis Mosquito Release Container (MRC) yang berisi 500 telur
nyamuk Aedes Aegypti yang terpapar bakteri Wolbachia untuk disebarkan di 501
titik di Desa Pemecutan Kelod.
Penyebaran telur nyamuk tersebut, direncanakan pada 18
September 2023 mendatang.
"Nanti dalam 23 hari telur akan menjadi larva, pupa,
dan ketika menjadi nyamuk dia akan terbang sendiri dan berasimilasi. Jadi, kami
menaruh 1 MRC di 501 rumah," papar Senior Project Manager Save The
Children Indonesia untuk World Mosquito Program, Man Magilan di Denpasar,
Selasa (12/9/2023).
Lebih lanjut
dijelaskan, Wolbachia merupakan bakteri yang terdapat dalam tubuh serangga.
Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue dalam tubuh nyamuk aedes aegypti,
penyebab demam berdarah dengue (DBD).
"Nyamuk aedes
aegypti yang membawa wolbachia dan kawin dengan nyamuk aedes aegypti yang tidak
mengandung wolbachia akan melumpuhkan virus dengue sehingga tidak akan menular
ke manusia. Walhasil, penularan DBD bisa ditekan," ujarnya.
Sementara, Walikota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara
mengatakan, Pemkot Denpasar mendukung pelaksanaan penyebaran nyamuk Wolbachia
sebagai upaya untuk penurunan kasus DBD di Kota Denpasar.
Penyebaran nyamuk Wolbachia akan dilakukan secara masif pada
November 2023 sampai April 2024. Penyebaran nyamuk tersebut akan dilakukan
setiap pekan.
Dikatakan, Pemkot Denpasar akan menyosialisasikan penggunaan
nyamuk wolbachia di 24 desa. Lokasi tersebut dipilih berdasarkan jumlah
kepadatan penduduk, sanitasi masyarakat di wilayah tersebut, hingga indikator
perkembangan nyamuk aedes aegypti.
"Titik-titik desa yang akan dilakukan penyebaran nyamuk
wolbachia mungkin dominan ada di Denpasar Barat, Denpasar Selatan, dan sebagian
di Denpasar Timur serta Denpasar Utara," katanya.
Menurut Jaya Negara, hadirnya metode nyamuk wolbachia ini
sebagai salah satu pelengkap dalam upaya Pemkot Denpasar dalam menangani kasus
DBD.
"Dimana, apabila metode wolbachia efektif, Pemkot
Denpasar akan mengurangi fogging. Namun, program lain seperti juru pemantau
jentik (Jumantik) tetap ada," ujarnya. (ananta/humas)