JEMBRANA,
PERSPECTIVESNEWS- Untuk pertama kalinya, Pemkab Jembrana menggelar upacara
melabuh gentuh, Selasa (26/9/2023) di Pantai Taman Ujung Perancak.
Prosesi merupakan wujud menjaga keharmonisan
dengan alam serta memohon keselamatan agar tidak terjadi bencana saat di laut
maupun daratan.
Sarana caru digunakan dengan mulang pekelem kebo, kambing,
angsa, bebek serta ayam yang ditenggelamkan ke tengah laut oleh Bupati
Jembrana I Nengah Tamba beserta jajaran Forkopimda Jembrana.
Upacara Melabuh Gentuh Uncal Balung untuk tingkat kabupaten,
pertama kali dilaksanakan oleh Bupati I Nengah Tamba setelah sebelumnya upacara
serupa tingkat provinsi dilaksanakan di Gilimanuk.
Bupati Tamba mengatakan, upacara digelar guna menghindari
terkontaminasi energi negatif dari bhuta kala tiga dungulan, sehingga perlu
dilaksanakan pembersihan Jagat.
"Ngaturan Pakelem Melabuh Gentuh dengan sarana kebo, angsa,
bebek, ayam, dan sesajen kambing juga, dipuput oleh Ida Pedanda saking Griya
Ketugtug," ujar Bupati Tamba saat karya Melabuh Gentuh.
Pihaknya menjelaskan, Karya Mulang Pakelem Melabuh Gentuh
mungkin baru pertama kali dilakukan yang tujuannya tentu untuk memohon
keselamatan.
"Tetujon (Tujuan) untuk semeton kita yang mencari
kehidupan di laut hasil ikannya biar bertambah untuk nelayan termasuk juga kita
pemerintahan, bisa berjalan baik dalam rangka mewujudkan Jembrana Emas 2026.
Dumogi ring sejeroning ngemargian karya Melabuh Gentuh
puniki memargi antar lan rahayu sareng sami jagat Bali lan Jagat Jembrana
unteng nyane (di Jembrana pada khususnya)," tegasnya.
Sementara itu, Ida Pedanda Gede Ketut Putra Kemenuh dari
Griya Ketugtug menjelaskan, prosesi ini disebut Tawur Labuh Gentuh yang
bertujuan menetralisir hal-hal negatif.
Tujuannya untuk marisuda sahananing netehin gumi atau
menetralisir entitas-entitas negatif yang ada di muka bumi. Selain itu,
guna memohonkan kepada yang Maha Kuasa supaya dijauhkan dari bencana.
"Upacara ini juga wujud ucapan terima kasih kepada
penguasa laut dalam hal ini Hyang Baruna atas hasil lautnya yang melimpah
sehingga tetap terjaga," pungkasnya.
(ari bisma/humas)