Para pemain Barcelona
Juvenil A melakukan selebrasi usai menang lawan Tim U-17 Indonesia dalam laga
uji coba di Staion Ngurah Rai Denpasar, Rabu (2/8/2023) malam. (FOTO: MO IYC
2023/yan)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS -
Kekalahan dari FC Barcelona Juvenil A menjadi pelajaran berharga bagi Garuda
United U-17 sebelum mereka terjun di kancah World Cup U-17 di Indonesia,
November 2023 mendatang.
Pada laga uji coba yang berlangsung di Stadion Ngurah Rai
Denpasar, Rabu (2/8/2023) malam itu, Garuda United U-17 (sebutan Timnas U-17
saat uji coba,red) menyerah tiga gol tanpa balas dari Barcelona Juvenil A.
Tiga gol ke gawang Garuda United U-17 yang dikawal Rifky Tofani
masing-masing tercipta pada menit ke-26 hasil tembakan Brian Farinas Perez dari
luar kotak penalti, tendangan Alexis Olmedo menit ke-45 dan tendangan Guillermo
Fernandez pada menit ke-49.
Pelatih Timnas U-17 Bima Sakti tidak mempersoalkan
penggawanya kalah telak dari Barcelona Juvenil A. Bahkan kekalahan itu
dijadikan pelajaran penting sebelum timnya mentas di Piala Dunia U-17.
"Tujuan di laga ini, kami ingin mencoba semua pemain.
Tetapi masih ada enam pemain yang belum dimainkan. Nanti melawan Kashima
Antlers, kami bisa mainkan semuanya," terang Bima Sakti usai pertandingan.
Bima Sakti menambahkan dirinya juga sudah berbincang dengan
Pelatih Barcelona Juvenil A, yang mengatakan jika pemain Timnas U-17 punya
kecepatan dan organisasi. Tapi masih butuh waktu untuk berbenah.
Laga latih tanding Tim U17 Indonesia kontra Barcelona Juvenil
A ini diprakarsai Gede Widiade selaku Chairman Pancoran Soccer Field (PSF)
sebelum menggelar ajang International Youth Championship (IYC) 2023 pada
tanggal 7-14 Agustus nanti di Stadion Ngurah Rai, Denpasar.
Bima Sakti mengungkapkan timnya terdiri dari pemain-pemain
andal, namun kekurangannya mereka masih harus belajar dari segi tim dan
organisasi.
Selain itu diketahui bahwa klub lawan berada pada kategori
U-18, sehingga ini menjadi pembelajaran berharga untuk memahami apa saja
kekurangan Timnas U-17.
Dalam uji coba perdana itu Bima Sakti memanfaatkan waktu
semaksimal mungkin untuk mencoba seluruh pemain yang diboyong, termasuk pemain
diaspora.
“Memang kita coba tadi ada Alifta Rahman Kusuma baru datang
dari Selandia Baru, juga Aaron Liam Suitela kita semua berikan kesempatan, tapi
memang mereka butuh adaptasi karena mereka baru datang dari negaranya butuh
waktu kemarin baru ke Indonesia,” pungkasnya. (djo)