Ketua Umum Pengprov FORKI Bali Sensei Armand Setiawan Wulianadi saat sosialisasi hasil Kongres FORKI, Minggu (6/8/2023) (FOTO: djo)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS - Kekhawatiran karateka putri andalan Bali Cok Istri Agung Sanistyarani (Coki) tidak boleh berlaga di Pra-PON karena usia, terjawab sudah. Kongres PB FORKI di Jakarta, 31 Juli 2023 lalu memutuskan tidak ada batasan usia bagi karateka, yang akan berlaga di Pra-PON maupun PON XXI/2024 di Aceh-Sumut.
“Jadi, Coki masih boleh turun di babak kualifikasi PON (Pra-PON), 25-27 Agustus 2023 di Kalimantan Selatan,” ucap Ketua Umum Pengprov Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) Bali, Sensei Armand Setiawan Wulianadi, di Denpasar, Minggu (6/8/2023).
Ditemui saat sosialisasi hasil Kongres dan Perkembangan Pelatda, FORKI Bali, pria yang akrab disapa Armand Joger ini mengaku senang dengan keputusan Kongres tersebut, karena FORKI Bali masih menargetkan Coki meraih emas di PON XXI/2024 Aceh-Sumut. Seperti diketahui, Coki di PON XX/2021 Papua meraih medali emas nomor kumite -55 kg putri.
Di PON XIX/2016 di Jawa Barat, Coki juga meraih medali emas, dan dengan batasan usia atlet resmi ditiadakan, kesempatan baik bagi Coki mencetak hattrick medali emas di ajang PON.
“Hasil Kongres batasan usia dibuka, dan kita memang salah satu provinsi yang ikut memperjuangkan hal itu. Dengan sudah dibuka batasan usia ini berarti Coki dipastikan bisa main,” ujarnya lagi.
Disinggung soal revisi target pascapencabutan batasan usia itu, Sensei Armand mengatakan keinginan awal FORKI Bali tetap mempertahankan dua medali emas PON Papua lalu. Namun untuk di babak kualifikasi, target utamanya meloloskan atlet di seluruh kelas yang dipertandingkan.
“Target kita sebenarnya sudah menghitung Coki dengan mempertahankan dua emas yang ada lalu, mempertahankan yang ada dulu sambil melihat situasi dan kondisi juga untuk kekuatan lawan di daerah lain,” ungkapnya.
Pada kesempatan sama Ketua Umum KONI Bali I Gusti Ngurah Oka Darmawan mengapresiasi proses pembinaan yang telah dilakukan Pengprov FORKI Bali. Diakui olahraga karate di bawah komando Sensei Armand berkembang cukup baik, dan diharapkan di ajang PON 2024, karate mampu menyumbang lebih dari dua emas.
“Ada perubahan, tidak ada batasan umur, jadi kita gembira Coki masih bisa main, dan ini menambah amunisi karate Bali. Sebelumnya kita tahu target mereka 2 emas, dengan adanya Coki semoga bisa 4 emas,” tegasnya.
Untuk diketahui tim karate Bali akan melakoni babak kualifikasi PON 25-27 Agustus 2023 di Kalimantan Selatan. Dengan sisa waktu singkat, pengurus dan pelatih rencananya 14 Agustus 2023 juga akan mendatangkan karateka ranking lima dunia asal Jepang untuk sparing partner bersama Karateka Bali sebelum berangkat ke Pra-PON Kalsel. (djo)