Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali R. Erwin Soeriadimadja. (Foto: perspectivesnews)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- Rilis Badan Pusat Statistik (BPS) menggambarkan ekonomi
Bali triwulan II 2023 tetap kuat sebesar 5,60% (yoy), yang lebih tinggi dari
ekonomi nasional yang tumbuh 5,17% (yoy).
Lapangan usaha (LU) Konstruksi tetap kuat sejalan dengan
hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) Bank Indonesia triwulan II 2023 yang
indeks persepsi pelaku usahanya masih tumbuh sebesar 8,88%, lebih tinggi
dibandingkan triwulan sebelumnya yang hanya mencapai 4,44%.
Namun demikian, pertumbuhan Bali triwulan II 2023 melambat
dibandingkan triwulan sebelumnya yang mencapai 6,09% (yoy) didorong oleh LU
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (Akmamin), LU Transportasi, LU
Perdagangan, serta LU Pertanian.
“Provinsi Bali menjadi peringkat 6 (enam) dibandingkan
provinsi lainnya sehingga termasuk dalam level pertumbuhan yang tinggi,” ungkap
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali R. Erwin Soeriadimadja, dalam
rilis, di Denpasar, Kamis (10/8/2023).
Menurut Erwin, beberapa faktor pendorong pertumbuhan sektor
Pariwisata (LU Akmamin, LU Transportasi, dan LU Perdagangan) di Bali masih
tumbuh dalam level yang tinggi.
“Tetap kuatnya LU Akmamin seiring berlanjutnya tren
peningkatan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan domestik, pertumbuhan
Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel, serta peningkatan penerimaan pajak hotel
dan restoran, sebutnya.
Lebih lanjut, pertumbuhan LU Transportasi juga tinggi
seiring meningkatnya frekuensi penerbangan dari beberapa maskapai, terutama
untuk rute domestik sejalan dengan pola musiman libur sekolah, hari raya Idul Fitri
dan Idul Adha, serta penambahan hari cuti bersama.
Selain itu, LU pendukung pariwisata (LU Pengadaan Listrik)
juga mengalami pertumbuhan yang signifikan pada triwulan II 2023. Hal ini
didorong oleh peningkatan penggunaan listrik pada segmen bisnis sejalan dengan
pemulihan aktivitas masyarakat dan pariwisata.
Di sisi lain, LU Pertanian mengalami kontraksi salah satunya
karena peningkatan harga bahan baku pakan ternak (jagung) yang memengaruhi
produktivitas ternak.
Dari sisi pengeluaran, tetap kuatnya pertumbuhan ekonomi
Bali triwulan II 2023 didorong oleh Konsumsi Pemerintah dan Pembentukan Modal
Tetap Domestik Bruto (PMTB).
Kenaikan Konsumsi Pemerintah sejalan dengan peningkatan
realisasi belanja pegawai dipicu penyaluran Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji
ke-13, yang kemudian memperkuat Konsumsi Rumah Tangga (RT) tetap tumbuh kuat.
Lebih lanjut, PMTB juga tumbuh meningkat pada triwulan II
2023 sejalan dengan pertumbuhan LU Konstruksi.
Kuatnya dari sisi pengeluaran juga didukung dari sisi
Net-ekspor Luar Negeri sejalan dengan melonjaknya kunjungan wisatawan
mancanegara seiring dengan penambahan frekuensi direct flight internasional ke
Bali.
Pada triwulan III 2023, Bank Indonesia memprakirakan
pertumbuhan ekonomi Bali masih dalam tren peningkatan.
“Faktor-faktor utama Bali terus kuat, antara lain periode peak season kunjungan wisatawan
mancanegara ke Bali pada triwulan III setiap tahunnya yang akan memperkuat LU
Akmamin,” tambah Erwin.
Sementara, LU Transportasi meningkat seiring penambahan
frekuensi dan penambahan direct flight. Lebih lanjut, LU Pertanian juga dalam
tren menguat sejalan dengan mulai beroperasinya bendungan Tamblang di Buleleng
dan perkiraan meningkatnya hasil ikan tangkap.
Perkiraan pertumbuhan lebih tinggi tersebut tetap menghadapi
risiko apabila El Nino memberikan dampak yang cukup dalam.
Bank Indonesia bersama Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah, terus berupaya mendorong berbagai kebijakan untuk mempercepat pemulihan
ekonomi Bali antara lain Informasi tentang KPw BI Provinsi Bali: Telp. (0361)
248982 – 89, e-mail: KPwBali-UK@bi.go.id Sektor Pariwisata, LU Pertanian, serta
infrastruktur dan program transformasi ekonomi menuju Bali yang tangguh, hijau,
dan sejahtera. (lan/*)