Bupati Tamba menghadiri tasyakuran petik laut kelompok nelayan Medewi, Kec. Pekutatan, Minggu (6/8/2023). (Foto: Ngr/Humas Jembrana)
JEMBRANA,
PERSPECTIVESNEWS- Sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil tangkapan laut yang
melimpah, kelompok nelayan Setia Dewi Desa Medewi, Kecamatan Pekutatan
menggelar tradisi tasyakuran petik laut di TPI Desa Medewi, Minggu (6/8/2023).
Tasyakuran petik laut yang dilaksanakan setiap memasuki
bulan Muharram, tahun ini dihadiri langsung oleh Bupati Jembrana I Nengah Tamba
bersama dengan Dandim 1617/Jembrana Letkol Inf Teguh Dwi Raharja didampingi Kadis
PKP Jembrana dan Camat Pekutatan.
Untuk diketahui, jumlah nelayan yang ada di desa Medewi
sebanyak 150 orang yang terbagi dalam 13 kelompok usaha bersama (KUB) yang
kemudian membentuk sebuah wadah bersama yang disebut Kelompok Rumpun Nelayan
Setia Dewi.
Misadi, Ketua Kelompok Rumpun Nelayan Setia Dewi mengatakan
tasyakuran petik laut dilaksanakan secara rutin sebagai wujud ungkapan terima
kasih para nelayan kepada Tuhan atas hasil panen yang melimpah serta
diberikannya keselamatan selama mencari ikan di tengah laut.
"Kita di dalam satu tahun mencari rejeki di tengah
laut, begitu memasuki bulan Muharram kita selalu mengadakan petik laut,"
ucapnya.
Kemudian, kata Misadi, selain sebagai ungkapan rasa syukur,
tasyakuran petik laut juga upaya dalam memohon rejeki yang lebih melimpah lagi
serta memohon keselamatan kepada seluruh nelayan dalam bekerja mencari hasil
laut.
"Kita mensyukuri nikmat dari Tuhan yang telah diberikan
kepada kita, dan memasuki tahun yang akan datang semoga Tuhan selalu memurahkan
rejeki kepada seluruh anggota nelayan dan supaya dijauhkan dari bala
bahaya," harapnya.
Bupati Tamba yang turut hadir di tengah-tengah masyarakat
mengatakan, dirinya ikut merasakan kebahagiaan saat melihat seluruh nelayan
mensyukuri anugerah hasil laut yang didapat.
"Setiap nelayan di pesisir Jembrana telah melaksanakan
tasyakuran sebagai rasa syukur kita atas apa yang diperoleh dari lautan yang
kita sayangi," ucapnya.
Menurut Bupati Tamba, rangkaian tasyakuran petik laut
sebagai ungkapan rasa syukur para nelayan atas apa yang diperoleh yang telah
menjadi tradisi wajib untuk dilestarikan.
"Larung saji rangkaian dari tradisi adat yang harus
kita pertahankan, disitulah rasa syukur kita kepada tuhan yang maha esa atas
keselamatan dan hasil tangkap yang kita dapatkan dari laut," tutupnya. (ngr/hum)