Papan nama Ekowisata Subak Sembung Banjar Berseri Astra (BBA) yang berada di Banjar Pulugambang, Kelurahan Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara, Kota Denpasar. (Foto: lan).
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Kota Denpasar kini punya ‘jantung
kedua’ sejak hadirnya Ekowisata Banjar Berseri Astra (BBA) Subak Sembung yang
menjadi salah satu primadona wisata alam bagi warga masyarakat, khususnya yang
tinggal di Banjar Pulugambang, Kelurahan Peguyangan, Kecamatan Denpasar Utara,
Kota Denpasar, Bali.
Terletak di Jalan Ahmad
Yani, Ekowisata Subak Sembung (ESS) telah menjadi destinasi tujuan wisata (DTW)
di tengah kota. Setiap hari terutama pada sore hari, warga masyarakat dari
segala penjuru Kota Denpasar yang ingin berolahraga ringan (jogging track) atau
sekedar menikmati luasnya areal persawahan dengan udara yang bersih, senantiasa
memadati lahan parkir di Banjar Pulugambang.
Dibalik keberhasilan pengelolaan ESS,
tidak bisa dilepaskan dari peran besar dan dukungan Astra lewat program CSR
(Corporate Social Responsibility) yang memberi perhatian untuk berkembangnya
DTW yang lebih dikenal dengan nama Banjar Berseri Astra (BBA) Pulugambang itu.
Local Champion Banjar Berseri Astra (BBA) Pulugambang, Anak Agung Putu Gede Wisnawa, berada di lokasi jogging track Ekowisata Subak Sembung, Denpasar, Kamis (31/8/2023). (Foto: lan)
Seperti yang disampaikan Local Champion BBA Pulugambang, Anak
Agung Putu Gede Wisnawa yang biasa disapa Pak Agung, nama BBA sebenarnya lebih
familiar karena memang lokasinya berada di wilayah Banjar Pulugambang, namun boleh
juga disebut Kampung Berseri Astra (KBA) karena Banjar Pulugambang berada di
dalam desa/kampung/kelurahan Peguyangan.
“Tidak masalah mau disebut KBA
atau BBA, sama saja karena kita berada dalam satu desa, satu kecamatan di Kota
Denpasar. Namun yang pasti, Ekowisata Subak Sembung menjadi ‘jantung kedua’
Kota Denpasar,” ungkap Pak Agung.
“KBA Pulugambang memang tak bisa
dilepaskan dari peran besar dan dukungan pihak Astra. Banjar Pulugambang
sendiri telah dibina oleh Astra sejak Juni 2015 dengan konsep pengembangan yang
mengintegrasikan 4 pilar program CSR yaitu, Pendidikan, Kewirausahaan,
Lingkungan dan Kesehatan. Dan Banjar Pulugambang mampu mengimplementasikan
4 pilar tersebut,” terang Pak Agung saat dikonfirmasi di kediamannya, di Jln
Ahmad Yani 463 Peguyangan, Denpasar Utara, Rabu (30/8/2023).
Melalui program KBA ini,
masyarakat dan perusahaan nantinya dapat berkolaborasi untuk bersama-sama
mewujudkan wilayah yang bersih, sehat, cerdas, dan produktif sehingga dapat
meningkatkan kualitas hidup masyarakat di wilayah KBA.
Dalam program KBA, Astra
memberikan bantuan berupa kontribusi sarana fasilitas, program pembinaan, dan
pendampingan, untuk peningkatan kualitas masyarakat dan lingkungan kampung
binaan. Tak terkecuali di Banjar Pulugambang ini.
Kembangkan Potensi Persawahan
Indah dan terlihat asri berseri, inilah Ekowisata Subak Sembung, Banjar Pulugambang, Kelurahan Peguyangan yang merupakan binaan Astra dan menjadi 'jantung kedua' Kota Denpasar. (Foto: lan)
Ekowisata Subak Sembung, Banjar Pulugambang menjadi DTW di Kota Denpasar, diawali pada tahun 2015 ketika Pak Agung selaku Kelian (RT-red) Banjar Pulugambang ingin mengembangkan potensi persawahan milik warga seluas 115 hektar yang dimiliki 198 orang petani yang berlokasi di tengah kota itu untuk menjadi objek wisata alam.
‘Ternyata keinginan saya terwujud
setelah bertemu dengan bendesa dan dinas terkait seperti Dinas Lingkungan Hidup
dan Dinas Pertanian yang menyetujui cita-cita saya itu. Akhirnya kami dibantu
oleh Astra dengan mengajukan proposal dari project tersebut dan terwujud
memiliki BBA yang menjadi kebanggaan masyarakat Kota Denpasar seperti sekarang
ini,” tutur Pak Agung.
Kini, Ekowisata Subak Sembung Pulugambang telah
menjadi ikon destinasi favorit warga masyarakat karena destinasi tersebut tak
hanya untuk refreshing tetapi juga
untuk menggelar berbagai even insidensial untuk edukasi maupun kegiatan
lainnya.
Kampung Berseri Astra Pulugambang
mendapat award atau penghargaan karena dinilai Astra sebagai kampung yang mampu
memenuhi segala persyaratan yang ditetapkan dengan 4 pilar program CSR, dan
semua berjalan dengan baik dan berkelanjutan hingga saat ini.
Ekowisata Subak Sembung juga
telah menyediakan paket wisata situasional tergantung musim dan situasi yang
ada. Misalnya apabila musim panen, pengunjung dapat mencoba memanen padi, buah
dan sayuran, yang langsung dijual di tempat.
“Di kesempatan lainnya, warga
pengunjung dapat ikut serta menangkap bebek dan belut di sawah. Di acara
sekolah, juga ada murid-murid TK, SD juga menggelar kegiatan yang sama, bahkan
layak pula menjadi lokasi pra-wedding,” tutup Pak Agung. (lan)