Perspectives News

Patuhi, Pasang Penjor 2,5 Meter dari Jaringan Listrik

 

Manager Komunikasi PLN UID Bali I Made Arya (kiri) didampingi Made Ariana selaku Manager Keselamatan Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Keamanan pada acara Temu Media Rutin, Rabu (27/7/2023), di Denpasar.

DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Seringnya terjadi gangguan listrik padam akibat pemasangan penjor yang terlalu dekat bahkan sampai menyentuh kabel/jaringan, warga diminta untuk menjaga jarak agar tidak terlalu dekat, minimal 2.5 meter.

Manager Komunikasi PLN UID Bali I Made Arya pada Temu Media Rutin, Rabu (27/7/2023) di Renon, Denpasar menekankan, warga masyarakat sebaiknya  mematuhi imbauan PLN agar memperhatikan jarak pemasangan penjor dengan kabel jaringan listrik yang ada.

“Minimal jaraknya 2,5 meter. Kami mengimbau karena sering terjadi terutama mendekati momentum Hari Raya Galungan pada Rabu (2/8/2023) depan, dimana penjor dipasang terlalu dekat dengan kabel listrik yang bisa berpotensi terjadi gangguan listrik,” ujarnya didampingi Made Ariana selaku Manager Keselamatan Keselamatan Kerja, Lingkungan dan Keamanan PLN UID Bali. 

Dikatakan Arya, PLN terus mengedukasi bagaimana memasang penjor dengan aman namun perhatian masyarakat masih belum maksimal untuk menindaklanjuti imbuan itu.

Bahkan Arya menyebutkan, gangguan listrik oleh penjor pada tahun 2021, ada sebanyak 14 kali, 2022 sebanyak 2 kali, dan 2023 sebanyak 7 kali.

“Penjor dipasang bukan saja pada saat Galungan dan Kuningan, tetapi ada juga dalam upacara adat atau keagamaan lainnya. Kami terus mengedukasi umat Hindu, supaya saat mendirikan penjor tetap memperhatikan keamanannya (jarak penjor dan kabel listrik-red)," kata Arya menambahkan.

Dan ketika (aksesoris) penjor menempel terkena jaringan listrik, sudah pasti mengakibatkan gangguan atau pemadaman. Ini mengganggu distribusi listrik ke pelanggan yang berimbas pada listrik padam.

PLN Bali konsisten melakukan koordinasi di lapangan dan mencegah terjadinya pemadaman listrik akibat kesalahan letak pemasangan penjor.

"Kami kolaborasi bersama Majelis Desa Adat (MDA) untuk bersurat sampai ke tingkat bendesa di seluruh Bali. Selain itu, pemantauan tetap jalan, termasuk jelang Hari Raya Galungan," pungkasnya.  (lan)

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama