BADUNG,
PERSPECTIVESNEWS -
Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster mengapresiasi acara
sosialisasi Perempuan Bali Cerdas Berinvestasi di Pasar Modal yang digelar oleh
Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, bertempat di
Hotel Padma Legian, Kamis (13/7/2023).
Ny. Putri Koster mengatakan, seorang ibu memiliki peran ganda
dalam rumah tangga. Di antaranya bisa menjadi garda terdepan dalam melahirkan
generasi yang tangguh dan penuh dengan tata krama dan tanggung jawab.
Ibu juga bisa menjadi pengurus ekonomi dalam rumah tangga,
serta peranan Ibu lainnya. Khusus dalam menjalani peran ekonomi demi
kesejahteraan keluarga, seorang ibu harus cerdas dalam memahami investasi dalam
pasar modal, jangan tergiur dengan pasar modal yang menawarkan hal-hal yang
bisa merugikan terlebih yang menawarkan cepat kaya.
Menurut Putri Koster, akar dari persoalan masyarakat tergiur
dan terjerat investasi bodong maupun pinjol ilegal adalah ingin cepat kaya
secara instan, ketamakan dan gaya hidup hedon atau ingin bermewah-mewahan,
mengikuti trend terkini tapi tidak disesuaikan dengan kemampuan ekonomi.
Sehingga akhirnya mereka terjerat investasi ilegal yang biasanya memberikan
janji manis dan iming-iming keuntungan besar bahkan tanpa risiko serta janji
pasti untung.
“Masyarakat ingin kaya cepat, kaya instan jadi mudah terkecoh
investasi bodong. Sementara para pelakunya jeli memanfaatkan celah hukum dengan
berbagai cara. Mereka memberikan iming-iming suku bunga tinggi hingga 10 persen
per bulan yang sebenarnya tidak masuk akal, akhirnya merugikan menyengsarakan
masyarakat,” tutur Bunda Putri.
Untuk itu, Bunda Putri berharap para peserta yang mengikuti
sosialisasi ini harus meresapi dan memahami ilmu yang diberikan oleh narasumber,
sehingga bisa mencegah hal-hal yang bisa merugikan.
Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Kristianti Puji
Rahayu mengapresiasi Pemprov Bali dan jajaran bahwa saat ini pertumbuhan
ekonomi Bali semester 1 sebesar 6% lebih tinggi dari nasional sebesar 5%.
Hal tersebut menunjukkan pemulihan yang baik dalam
pertumbuhan ekonomi Bali. Untuk itu, dalam melakukan akselerasi pertumbuhan
ekonomi, saat ini sedang tren di kalangan masyarakat berinvestasi di pasar
modal. Untuk itu, dalam meminimalisir kerugian-kerugian yang dialami
masyarakat, maka OJK menggelar sosialisasi tersebut.
“Dipilihnya perempuan, karena peran perempuan dalam keluarga
sangat krusial terutama dalam menjaga keuangan keluarga, untuk itu para
perempuan harus mengetahui bagaimana berinvestasi pada pasar modal yang baik
dan benar,” pungkasnya.
Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal OJK
Antonius Hari P.M mengatakan level inklusi yang memahami pasar modal di
Indonesia hanya 5%, itupun orang tertentu.
Untuk itu OJK ingin mendorong para perempuan khususnya
ibu-ibu memahami cara berinvestasi, sehingga tidak terjerat investasi bodong. Ia
memberikan dua tips dalam memilih produk investasi yang aman yaitu “2L” Legal
dan Logis.
Legal yaitu perusahaan tersebut harus berizin, ada logo dan
legal. Logis yaitu hindari yang menyajikan keuntungan pasti dan cepat kaya.
Diharapkan dengan adanya sosialisasi ini dapat memberikan pengetahuan pada
perempuan terkait berinvestasi. (lan)