Wagub Cok Ace saat menghadiri Karya Atma Wedana di Jembrana, Minggu (2/7/2023) (Foto: Humas Pemprov Bali)
JEMBRANA,
PERSPECTIVESNEWS- Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok
Ace) menghadiri Karya Atmawedana Pratisentana Shri Nararya Kresna Kepakisan, di
Pesraman Santi Yadnya, Br. Tegal Asih, Desa Batu Agung-Jembrana, Sabtu (1/7/2023).
Wagub Cok Ace berterima kasih kepada Pratisentana Shri
Nararya Kresna Kepakisan, yang telah menggelar acara yadnya tersebut dengan
tulus ikhlas untuk masyarakat Jembrana.
Menurut Wagub Cok Ace, walaupun dana ada tapi niat yang
tulus tidak ada maka upacara yadnya pasti tidak akan bisa dilaksanakan. Untuk
itu setiap melakukan yadnya harus berdasarkan rasa tulus dan ikhlas.
Ditambahkan Cok Ace, dalam filsafat ajaran Agama Hindu di
Bali khususnya, tidak pernah lepas dengan upacara yadnya. Upacara yang wajib
dilaksanakan oleh para umat sedharma adalah Panca Yadnya.
Pelaksanaan Panca Yadnya tidak dipisahkan dengan kehidupan
umat Hindu yang sudah mempunyai utang atau Rna yang merupakan tiga utang yang
sudah melekat pada kehidupan umat sedharma.
Pertama, Dewa Rna yaitu berutang pada para dewa. Kedua,
Rsi RNA atau utang pada para rsi, sulinggih/ guru suci. Ketiga, adalah Pitra
Rna atau utang pada kepada para leluhur/ para orang tua.
Utang ini yang harus dibayar, agar bisa mencapai tujuan
hidup sebagai umat manusia sehingga dapat mencapai 'Moksartam Jagadhita Ya Ca
Iti Dharma' yang berarti dapat mencapai kebahagian atau moksa.
"Dalam pengertian bebasnya dapat mencapai kebahagian
lahir dan batin, baik di atas dunia, maupun di akhirat berdasarkan ajaran
kebenaran (dharma)," pungkas Wagub Cok Ace.
Ketua panitia acara yang juga sebagai Ketua Pasemetonan
Pratisentana Shri Nararya Kresna Kepakisan Gusti Ngurah Sumber Wijaya
menyampaikan, karya atma wedana ini merupakan program dari pasemetonan, untuk
itu semua biaya ditanggung oleh panitia. Untuk jumlah sawa sebanyak 204 sawa
yang berasal dari 3 Kecamatan Mendoyo, Negara dan Jembrana. (hum)