Bupati Tamba saat memberikan paparan mengenai ‘Jembrana Kedas’ kepada Tim Panel Independen KIPP secara daring, Kamis (13/7/2023). (Foto: Yogi/Humas Jembrana)
JEMBRANA,
PERSPECTIVESNEWS- Salah satu inovasi Pemerintah Kabupaten Jembrana ‘Jembrana
Kedas’ masuk nominasi TOP 99 dalam Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik (KIPP)
Tingkat Nasional Tahun 2023 yang diselenggarakan Kementrian Pendayagunaan
Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi RI.
Program ‘Jembrana Kedas’ dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten
Jembrana ini berhasil lolos TOP 99 setelah sebelumnya mengikuti seleksi
administrasi melalui Sistem Informasi Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik)
bersama 3.110 proposal dari berbagai Lembaga Negara di lingkungan Kementerian
dan Pemerintah Daerah se-Indonesia.
Hal tersebut diutarakan Bupati Jembrana I Nengah Tamba saat
memberikan paparan mengenai ‘Jembrana Kedas’ kepada Tim Panel Independen KIPP
secara daring, Kamis (13/7/2023).
Turut mendampingi Kadis LH dan Kabag Ortal. "Mohon doa,
support dan dukungannya agar Jembrana dapat meraih TOP 45 Inovasi KIPP 2023
hingga final nanti," ujarnya.
Disampaikan Bupati Tamba, Program ‘Jembrana Kedas’ merupakan
sistem pengelolaan sampah sirkular dan berkelanjutan, diawali dengan fase
feasibility study, perancangan dan perencanaan, pembangunan fasilitas,
piloting, dan implementasi.
"Sejak diluncurkan pada tanggal 11 Februari 2020,
Program ‘Jembrana Kedas’ telah membawa dampak positif dan signifikan yang
sangat besar terhadap kualitas pengelolaan sampah di Kabupaten Jembrana,"
ucapnya.
Sebelum diluncurkannya Program ‘Jembrana Kedas’, Dinas LH
Kabupaten Jembrana hanya mampu melayani 20 desa/kelurahan dari total 51
desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Jembrana. Dan layanan tersebut hanya
berupa penempatan kontainer/TPS di tempat/fasilitas umum seperti pasar. Dengan
penerapan Program ‘Jembrana Kedas’, layanan pengelolaan sampah telah menyasar masyarakat
secara langsung sampai pada tingkat rumah tangga dan kegiatan usaha.
"Sampai saat ini, Program ‘Jembrana Kedas’ sudah melayani
10.423 pelanggan (rumah tangga dan badan usaha) pada desa/kelurahan di 2
kecamatan di wilayah perkotaan, yaitu Kecamatan Jembrana dan Kecamatan
Negara serta sudah melayani masyarakat di beberapa desa/kelurahan di
Kecamatan Melaya dan Kecamatan Mendoyo, sehingga total desa/kelurahan yang
telah terlayani sebanyak 24 desa/kelurahan," ujarnya.
Disamping itu, melalui pengelolaan sampah secara sirkular
pada program ini, volume sampah yang terkelola terus meningkat dari
sebelumnya sebanyak 21.405,59 ton pada tahun 2019 (35,82% dari total
timbulan sampah sebanyak 59.757,43 ton) menjadi sebanyak 41.537,21 ton pada tahun
2022 (69,84% dari total timbulan sampah sebanyak 59.472,92 ton).
"Dari 41.537,21 ton sampah tersebut, 7.512 ton telah dikelola
melalui Program ‘Jembrana Kedas’ untuk menghasilkan nilai ekonomi (didaur
ulang/dikompos) dan sisanya dikelola oleh kelompok masyarakat, lembaga adat,
dan lain-lain. Selain itu, kehadiran program ini juga telah mampu mengubah
mindset masyarakat untuk memilih sampah dari rumah," sambungnya.
Lebih lanjut Ia mengungkapkan strategi serta upaya
keberlanjutan program, disamping melaksanakan evaluasi dan monitoring dilakukan
secara berkala (bulanan dan tahunan), dilakukan berbagai upaya.
"Mulai dari strategi institusional berupa penetapan
regulasi baik pada level pemerintah daerah, pemerintah desa, dan desa
adat. Lalu secara finansial, selain mengandalkan iuran dan hasil penjualan
material, dilakukan upaya blended finance yang bersumber dari CSR. Kemudian strategi
sosial dengan terus melakukan edukasi, pedampingan. Terakhir dengan pemberian
reward dan punishment melalui pelaksanaan Lomba Pesona Desa/Kelurahan
Kedas," tandasnya. (yogi/hmsj)