Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi, S.M bersama dengan Wakil Ketua Dr. I Wayan Suardika, SP.,M.Si dan I Made Putu Yudha Baskara, S.AP
NEGARA,
PERSPECTIVESNEWS- Hari Raya Galungan dan Kuningan jatuh pada tanggal 2 dan
12 Agustus 2023, tepatnya pada Budha Kliwon Wuku Dungulan dan Saniscare Wuku
Kuningan.
Hari suci ini diyakini oleh Umat Hindu sebagai hari kemenangan
dharma melawan adharma.
Dalam momentum hari suci ini, Ketua DPRD Jembrana Ni Made
Sri Sutharmi, S.M bersama dengan Wakil Ketua Dr. I Wayan Suardika, SP.,M.Si dan
I Made Putu Yudha Baskara, S.AP mengucapkan Selamat Hari Raya Galungan dan
Kuningan untuk Masyarakat Jembrana, sekaligus mengajak umat sedharma
meningkatkan Srada dan Bhakti, memperteguh ajaran dharma dalam menjalankan
swadharma masing - masing.
Sri Sutharmi mengatakan, Hari Raya Galungan dan Kuningan
merupakan momentum yang baik dalam mendekatkan diri kepada Ida Sang Hyang Widhi
Wasa dan memohon agar umat manusia terhindar dari bencana alam, dan segala
marabahaya serta wabah penyakit juga kedamaian.
Apalagi hari raya Galungan dan Kuningan kali ini di tahun
politik dan di bulan kemerdekaan RI. Ini merupakan hari raya istimewa yang
harus dimaknai untuk senantiasa menjaga kedamaian hati untuk mencapai
kemerdekaan diri.
"Hari raya di tahun politik dan di hari kemerdekaan RI.
Ini perlu dimaknai sebagai kemenangan dharma melawan adharma. Karenanya, kita
semua harus mawas diri dan senantiasa menjaga keamanan juga kedamaian. Kita
patut mengucap syukur dan berterima kasih atas anugerah Ida Sang Hyang Widhi
Wasa yang diberikan kepada kita,
sehingga mampu merayakan Hari Galungan dan Kuningan dengan baik, serta
mendoakan agar senantiasa diberikan perlindungan dan tuntunan lahir bathin,"
kata Sri Sutharmi.
Pihaknya mengaku tidak menginginkan adanya perpecahan di
tengah-tengah kehidupan masyarakat karena adanya perbedaan politik.
Kerukunan, baik intern umat maupun antar umat beragama yang
selama ini telah terjalin dan terbina dengan baik di Kabupaten Jembrana
diharapkan bisa selalu terawat dan tidak sampai tercederai oleh perbedaan
pandangan politik.
Menurutnya, berbagai kesulitan yang kini dirasakan
masyarakat setelah pandemi Covid-19 hanya bisa dihadapi dengan solidaritas dan
kebersamaan. “Mari kita kuatkan tali menyama braya, gotong royong dan
kepedulian kepada sesama,” ungkapnya.
Pihaknya pun mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjalankan
nilai-nilai Tri Kaya Parisudha. Di tengah situasi dan dinamika politik yang
terjadi belakangan ini, menjaga pikiran, perkataan dan perbuatan agar selalu di
jalan dharma dan diharapkan mampu menjaga kondusifitas di tengah kehidupan
bermasyarakat yang majemuk sehingga masyarakat bisa selalu menjalankan
swadharma masing-masing dengan rasa damai.
Dikatakan, peringatan Hari Raya Galungan dan Kuningan
merupakan proses introspeksi diri dan pendewasaan diri, baik secara mental
maupun spiritual. (a/120)