Gubernur Bali Wayan Koster pada peluncuran ‘Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125’, di Panggung Ardha Candra, Denpasar, Jumat (28/7/2023). (Foto: Humas Pemprov. Bali)
DENPASAR, PERSPECTIVESNEWS- Gubernur Bali, Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati, Ny. Putri Suastini Koster dan Sekretaris Daerah Provinsi Bali, Dewa Made Indra menyampaikan pidato peluncuran ‘Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125’ di Panggung Ardha Candra, Taman Provinsi Bali, Jumat (28/7/2023).
Pidato Murdaning Jagat Bali asal Desa Sembiran, Buleleng ini
disaksikan para Sulinggih, Anggota DPR RI Dapil Bali, Pimpinan dan Aggota DPRD Provinsi
Bali, Anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Provinsi Bali, Bupati/Wali Kota
dan Wakil Bupati/Wakil Wali Kota se-Bali, Ketua DPRD Kota/Kabupaten se-Bali, pimpinan
instansi vertikal di Bali, para tokoh adat, tokoh masyarakat di Bali, serta
generasi muda Bali.
Mengawali pidatonya, Gubernur Wayan Koster menyampaikan, peluncuran
‘Haluan Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125’.
“Kita wajib berbhakti ke Hadapan Hyang Widhi Wasa, Ida
Bhatara Sasuhunan, Ida Dalem Raja-Raja Bali, Guru-Guru Suci, Leluhur, Lelangit,
dan Panglingsir Bali yang telah memberikan anugerah luar biasa, yaitu kekayaan,
keunikan, keunggulan, dan keindahan alam, manusia, serta kebudayaan Bali yang
sejak berabad-abad, tetap eksis dan survive, menjadi sumber kehidupan dan
penghidupan masyarakat Bali sampai saat ini,” ucap Gubernur Wayan Koster.
Berbagai dinamika, antara lain adanya konflik kepentingan
dan persaingan yang tidak sehat, berpotensi mengancam eksistensi, keberlanjutan,
kesucian, kelestarian, dan keharmonisan alam, manusia, dan kebudayaan Bali.
Oleh karena itu, masa depan Bali tidak boleh dilepas, bergerak tanpa arah.
Sejak lama, Bali tidak memiliki haluan untuk
menyelenggarakan pembangunan secara fundamental, komprehensif, dan
berkelanjutan, berdimensi jangka panjang, minimum 100 tahun atau satu abad.
“Sebagai Pemimpin Bali, memiliki tanggung jawab besar secara
niskala-sekala, yang mewujud dalam keharusan bertindak untuk menyusun konsep
Bali masa depan sebagai haluan pembangunan Bali dengan arah dan strategi yang
jelas, terukur, dan berdimensi jangka panjang sampai 100 tahun ke depan, demi
kesucian dan keharmonisan Alam, Manusia, dan Kebudayaan Bali, untuk kemuliaan
generasi Bali sepanjang zaman,” tuturnya.
Konsep ini, bagi Gubernur Koster, diberi nama ‘Haluan
Pembangunan Bali Masa Depan, 100 Tahun Bali Era Baru 2025-2125’, terdiri dari:
Bali Tempo Dulu; Bali Masa Kini; Kondisi Objektif dengan Permasalahan beserta
Tantangan; dan Bali Masa Depan.
‘Haluan Pembangunan Bali Masa Depan 100 Tahun Bali Era Baru’
ini disusun selama 6 bulan, dengan melibatkan berbagai komponen masyarakat,
akademisi dalam berbagai bidang: budayawan; sejarawan; arkeolog; sosiolog;
psikolog; ekonom; tata ruang; tokoh adat; tokoh agama; dan Pemerintah Daerah.
Materi telah dibahas dalam berbagai forum, yaitu: Diskusi
Kelompok Terarah dan Seminar Nasional. Seminar Nasional dibuka oleh Presiden
ke-5 RI yang juga Ketua Dewan Pengarah BPIP RI dan BRIN RI, Prof. Dr. (HC) Ibu
Megawati Soekarnoputri, dengan dihadiri narasumber utama, yaitu Menteri
Perencanaan Pembangunan Nasional RI, Ir. Suharso Monoarfa; Kepala Badan Pembinaan
Ideologi Pancasila RI, Prof. K.H. Yudian Wahyudi; serta Kepala Badan Riset dan
Inovasi Nasional RI, Dr. Laksana Tri Handoko.