Didampingi sejumlah Dirut, Erick Thohir meninjau kemajuan pembangunan KEK Sanur, Kamis (6/7/2023). (Foto: Dok)
DENPASAR,
PERSPECTIVESNEWS- Menteri BUMN, Erick Thohir meninjau ‘Kawasan Ekonomi
Khusus’ (KEK) Sanur, Kamis (6/7/2023) untuk melihat kemajuan (progress)
perkembangannya jelang soft opening kawasan tersebut.
Dalam kunjungan tersebut, Menteri BUMN didampingi Direktur
Utama PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) Dony Oskaria, Direktur Utama PT
Hotel Indonesia Natour Christine Hutabarat, Direktur Utama PT Pertamina Bina
Medika IHC.
Dalam kunjungan tersebut Erick Thohir melihat secara
langsung progress pembangunan rumah sakit berskala internasional yang diharapkan
selesai pada akhir 2023 dan beroperasi penuh pada awal tahun 2024.
Berdiri di atas lahan seluas 5,0 Ha (dengan luas bangunan
sekitar 60.000 M2 di empat lantai) yang dikelilingi oleh landscape tanaman
tropis, pengembangan Bali International Hospital (BIH) merencanakan 250 tempat
tidur rawat inap, dengan 6 pusat unggulan kelas dunia, terutama di
sektor Cardiology, Oncology, Neurology untuk manajemen penyakit
kritis.
Selain itu, Gastro-Hepato (Gastroenterology), Orthopaedic
serta Medical Check Up akan menjadi spesialisasi medis yang sepenuhnya
terintegrasi ke dalam rumah sakit ini.
Selain Rumah Sakit, dalam kesempatan tersebut Menteri BUMN
juga melihat progress revitalisasi Grand Inna Bali Beach Hotel, dalam blue
print revitalisasi hotel yang berada di dalam kawasan KEK Sanur yang dilengkapi
dengan Convention Center, Ethnobotanical Garden, sentral UMKM.
Tinjauan juga dilakukan pada area utilitas kawasan meliputi
Ground Water Tank, Waste Water Treatment Plant dan Power House.
Menteri BUMN mengungkapkan apresiasi terhadap perkembangan
KEK Sanur dan mengakui potensi yang signifikan bagi BUMN untuk berkontribusi
pada kemajuan perekonomian Indonesia.
“Perkembangan yang telah dilakukan di KEK Sanur saat ini
cukup signifikan, saya mengapresiasi kerja cepat dan cerdas yang dilakukan
seluruh BUMN yang terlibat. Progres yang bagus ini tentu tidak lepas dari
kemitraan strategis dan kolaborasi antara pemerintah, BUMN, dan entitas swasta
untuk mempromosikan inovasi, transfer teknologi, dan penciptaan lapangan kerja
dalam kawasan kesehatan pariwisata pertama di Indonesia ini,” ujar Erick
Thohir.
Erick menambahkan, pengembangan KEK Sanur merupakan langkah
transformasi strategis yang menciptakan berbagai nilai tambah untuk Indonesia.
Dengan KEK Sanur ini, Indonesia akan memiliki pusat layanan kesehatan kelas
dunia dan akan menjadi magnet pariwisata baru melalui konsep Medical & Wellness
Tourism.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Utama PT Aviasi Pariwisata
Indonesia (Persero) atau Injourney, Dony Oskaria, juga menyampaikan, di kawasan
tersebut nantinya akan ada “state-theart facilities” seperti sarana akomodasi
yang terdiri dari hotel bintang 4, bintang 5 dan premium villa/resort hingga
1000 kamar, fasilitas bagi elderly people (usia lanjut), Ethnobotanical Garden,
Convention Centre bertaraf Internasional yang mampu menampung hingga 5000
orang, area komersial, sentra UMKM, restaurant, serta berbagai fasilitas lain
yang didukung dengan teknologi mutakhir.
Christine Hutabarat, Direktur Utama PT Hotel Indonesia
Natour menyampaikan, "Kami berkomitmen terus melakukan terobosan dan
inovasi serta melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengembangkan
sektor-sektor strategis di KEK menjadi World Class Medical & Wellness
Centre".
KEK Sanur diharapkan bisa memanjakan pengunjung dengan
menikmati berbagai fasilitas terintegrasi dan teknologi terkini serta
memberikan added value experience dan
menarik minat penduduk Indonesia untuk mengalihkan perawatan medis yang
sebelumnya dilakukan di luar negeri.
(lan/*)