Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster sosialisasikan 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru, melalui dialog interaktif di RRI Singaraja, Buleleng, Selasa (13/6/2023). (Foto: Humas Pemprov Bali)
BULELENG,
PERSPECTIVESNEWS- Ketua TP PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster
kembali mensosialisasikan 44 Tonggak Peradaban Penanda Bali Era Baru, melalui
dialog interaktif yang disiarkan secara langsung oleh RRI Singaraja, Buleleng,
Selasa (13/6/2023).
Ny. Putri Koster menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan
implementasi tugas TP PKK Bali yang berkewajiban turut berperan aktif dalam
mensosialisasikan kebijakan pemerintah. Kali ini, secara khusus pihaknya
mengangkat capaian pembangunan di bidang infrastruktur, salah satunya
keberadaan Turyapada Tower KBS 6.0 Kerthi Bali.
Secara umum, Ny. Putri Koster menjelaskan, pembangunan
Turyapada Tower dilatarbelakangi hambatan telekomunikasi yang dihadapi krama
Buleleng. Posisi Buleleng yang berada di balik bukit menyebabkan wilayahnya
susah menangkap siaran televisi.
“Karena itulah Bapak Gubernur berkomitmen untuk mencarikan
solusi agar krama Buleleng tak lagi terkendala dalam pemenuhan informasi,”
ujarnya.
Masih dalam paparannya, Ny. Putri Koster mengingatkan agar
krama Buleleng mempersiapkan diri dengan mengasah kemampuan agar nantinya bisa
memetik manfaat lebih dari keberadaan Turyapada Tower.
“Tower akan dilengkapi dengan sarana penunjang seperti
restoran dan sarana akomodasi yang tentunya diharapkan banyak menyerap tenaga
kerja. Selain bermanfaat untuk membuka isolasi telekomunikasi, keberadaan tower
ini juga akan membuka banyak lapangan pekerjaan. Untuk itu, siapkan diri sebaik
mungkin agar tak hanya jadi penonton,” ucapnya.
Ia juga berharap, keberadaan Turyapada Tower mampu mendorong
Buleleng mengejar ketertinggalan sehingga keseimbangan wilayah Bali dapat
segera terwujud. Mengakhiri paparannya, perempuan yang dikenal memiliki multi
talenta di bidang seni ini berpesan kepada masyarakat sekitar tower agar jangan
mudah tergiur menjual tanah.
“Wilayah sekitarnya pasti akan berkembang dan dilirik
investor. Pesan ibu, jangan mudah menjual tanah. Lebih baik disewakan agar
tetap menjadi hak milik sehingga masih bisa diwariskan kepada anak cucu,”
pungkasnya.
Koordinator Kelompok Ahli Pembangunan Provinsi Bali Prof.
Damriyasa menjelaskan, infrastruktur menjadi salah satu prioritas dalam
pembangunan Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster.
“Salah satu infrastruktur yang tengah digarap adalah
Turyapada Tower. Dibangun di Buleleng, karena wilayah ini masih mengalami blank
spot dan jika tidak segera diatasi, masyarakatnya akan ketinggalan informasi,”
imbuhnya.
Prof. Damriyasa menuturkan, pada rencana awal tower ini
hanya dimanfaatkan sebagai pemancar, namun dalam pembahasannya berkembang hingga
akhirnya dirancang memiliki multi fungsi.
“Dari hasil diskusi dengan para akademisi, muncul ide untuk
menjadikan tower ini sebagai daya tarik wisata sehingga mampu memberi dampak
bagi perekonomian masyarakat Buleleng,” bebernya.
Dengan keistimewaan
yang dimiliki, ia berkeyakinan Turyapada Tower akan menjadi kebanggaan Bali,
khususnya masyarakat Buleleng. “Dari segi ketinggian, ini tidak kalah dengan
sejumlah tower yang terkenal di berbagai negara. Tapi saya yakin tak ada yang
selengkap Turyapada dengan sentuhan kearifan lokal. Coba cari di dunia, mana
ada tower dengan konsep menyatu dengan alam dan kita bisa melihat tiga danau,”
sebutnya.
Ia berharap, krama Buleleng mulai mempersiapkan diri agar dapat merebut peluang kerja di Turyapada. (hum)