Di 2022, PLN sukses menurunkan intensitas gangguan kelistrikan pelanggan hingga lebih dari 25 persen. (Foto: PLN)
JAKARTA, PERSPECTIVESNEWS- PT PLN (Persero) sukses menurunkan intensitas gangguan kelistrikan pelanggan hingga lebih dari 25 persen sepanjang tahun 2022.
Capaian ini diperoleh dari keberhasilan perseroan dalam
menurunkan durasi gangguan per pelanggan hingga 27 persen dan frekuensi
gangguan per pelanggan hingga 25 persen.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan, capaian
ini adalah buah dari transformasi pada sisi layanan pelanggan.
"Dalam situasi pascapandemi kami berhasil menata ulang
cara pandang pengembangan bisnis yang dulunya stagnan menjadi dinamis dan forward looking. Proses bisnis yang tadinya
berserak juga sudah kami streamlining
sehingga pelayanan pelanggan semakin cepat dan memuaskan," papar Darmawan
saat melaporkan kinerja PLN selama tahun 2022 pada Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) di Jakarta (7/6/2023).
Darmawan merinci, pada tahun 2022 PLN berhasil menurunkan System Average Interruption Duration Index
(SAIDI) atau rata-rata durasi gangguan selama 122,8 menit per pelanggan. Dari
target durasi padam selama 586 menit per pelanggan, PLN sukses menurunkannya
menjadi 463,2 menit per pelanggan per tahun.
Pada saat bersamaan, PLN juga berhasil menekan System Average Interruption Frequency Index
(SAIFI) atau rata-rata frekuensi gangguan sebanyak 1,38 kali per pelanggan.
Dari target frekuensi gangguan sebanyak 7,0 kali per pelanggan, perseroan sukses
menurunkannya menjadi 5,62 kali per pelanggan per tahun.
Menurut Darmawan, capaian PLN tersebut tidak terlepas dari
transformasi digital di sisi pelayanan pelanggan melalui Super Apps PLN Mobile.
"Dulu, proses bisnis di layanan pelanggan PLN sangat kompleks,
berbelit, dan terfragmentasi karena semua dilakukan secara manual. Semua itu
teratasi dengan kehadiran PLN Mobile. Bahkan kini pelanggan bisa berkomunikasi
langsung dengan kami lewat fitur khusus dalam aplikasi ini," jelasnya. (lan/*)